Hendri Satrio Nilai Tambahan BLT dan Program Magang Pemerintah Sangat Baik, Semoga Tepat Sasaran
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio. (Dok: Lembaga Survei KedaiKOPI) JAKARTA – Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyambut positif langkah pemerintah menyalurkan tambahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp30 triliun kepada 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Menurutnya, keputusan ini merupakan bentuk respons nyata terhadap tekanan ekonomi yang tengah dirasakan sebagian besar masyarakat, terutama menjelang akhir tahun.
“Ini sangat baik, sangat bermanfaat. Dalam kondisi ekonomi seperti saat ini, kebijakan seperti ini bisa menjadi stimulus ekonomi sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam melihat kesulitan rakyat,” ujar Hendri, atau yang akrab disapa Hensa, Jumat (17/10).
Ia menambahkan, penambahan BLT di luar program reguler Kemensos seperti PKH dan bantuan sembako akan sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Terlebih, bantuan tersebut diklaim berasal dari hasil efisiensi anggaran, bukan tambahan utang baru.
“Kalau memang dananya dari efisiensi, itu langkah yang patut kita apresiasi. Artinya, hasil penghematan itu kembali ke rakyat dan dirasakan langsung” ujar dosen Universitas Paramadina itu.
Ia berharap, bantuan tersebut dapat tersalurkan secara tepat kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, sehingga efeknya bisa optimal bagi pemulihan daya beli dan kesejahteraan.
“Yang terpenting sekarang adalah memastikan distribusinya menyentuh mereka yang paling membutuhkan. Jika itu dilakukan, maka manfaatnya akan jauh lebih terasa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hensa juga mengapresiasi program Magang Nasional yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan, di mana peserta akan memperoleh uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
“Program ini sangat menarik dan positif Dengan adanya insentif berupa gaji setara UMK, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja, tetapi juga dorongan ekonomi yang nyata”.
Ia menilai program magang berbayar dalam skala besar seperti ini bisa menjadi salah satu bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak generasi pekerja yang lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja.
“Ini langkah yang patut diapresiasi. Selain mengurangi pengangguran, program ini juga membuka jalan bagi peningkatan kapasitas angkatan kerja kita di masa depan,” pungkasnya.
