Rocky Gerung: Gibran Kalau Serius 2029, Seharusnya Pindah ke Papua!
Rocky Gerung dan Gibran Rakabuming Raka. (Istimewa) JAKARTA – Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti keputusan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang membatalkan rencana berkantor di Papua.
Menurut Rocky, langkah tersebut menunjukkan Gibran belum siap memahami dinamika geopolitik dan tantangan strategis di kawasan Asia Pasifik.
“Gibran itu mestinya di Papua supaya dia belajar tentang politik dunia. Papua sekarang itu adalah center of gravity dari Asia Pasifik,” ujar Rocky, seperti dikutip dari kanal YouTube Hendri Satrio Official, Kamis (17/7/2025).
Rocky menilai, kehadiran Gibran di Papua seharusnya tidak hanya sebatas kunjungan dinas atau berkantor sementara.
Ia menyarankan Gibran menjadikan Papua sebagai tempat untuk belajar dan membangun narasi politik luar negeri Indonesia ke depan.
“Kalau dia mau maju 2029, mustinya dia bilang ke Pak Prabowo, saya bukan sekadar dinas di Papua. Saya ingin istana di Papua. Sampai 2029 saya mau magang di situ,” ujar Rocky.
Menurutnya, keberadaan Gibran di Jakarta justru membuatnya terjebak pada hal-hal yang kurang substansial bagi seorang pemimpin masa depan.
“Kalau di Jakarta, yah bagi-bagi skincare lagi. Padahal yang dibutuhkan itu brand care,” sindirnya.
Rocky juga menekankan pentingnya Papua sebagai wilayah strategis yang berhadapan langsung dengan Australia dan menjadi pusat dinamika Asia Pasifik.
Ia menyinggung keberadaan fasilitas militer Amerika Serikat di Darwin, Australia, sebagai salah satu isu geopolitik yang perlu dipahami Gibran.
“Di Australia, di Darwin tuh pemerintahnya memfasilitasi Amerika untuk parkir di situ. Itu yang Gibran mesti paham. Dari situ dia belajar aura politik dunia, bukan cuma aura farming,” katanya.
