Hensa: Prabowo Diuntungkan Oleh Optimisme Masyarakat
Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio saat di Lembaga Survei KedaiKOPI. (Dok: Rujakpolitik.com) JAKARTA – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) berpendapat, pemerintahan Prabowo-Gibran diuntungkan oleh sikap optimis masyarakat meskipun banyak kebijakan yang dikritik.
Hal itu terkait isu-isu yang menjadi sorotan mencakup korupsi, penegakan hukum yang lemah, serta komunikasi pemerintah yang tidak efektif.
“Kenapa 80% masyarakat masih optimis meskipun kondisi korupsi dan penegakan hukumnya tidak bagus? Karena masyarakat tidak punya pilihan lain selain optimis,” ungkapnya di Peluncuran Survei 100 Hari Prabowo-Gibran di Lembaga Survei KedaiKOPI, Rabu (5/2/2025).
Baca: Survei KedaiKOPI: MBG Jadi Pendorong Prabowo-Gibran Raih 72,5 Persen Kepuasan Publik
Hensa menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia umumnya dermawan dan bersedia mendukung pemerintah jika komunikasi dilakukan dengan baik.
Namun, komunikasi yang buruk menjadi penghalang dalam pelaksanaan kebijakan secara efektif dan lancar.
Ia juga menyoroti hubungan Prabowo dengan pemerintahan sebelumnya yang menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat.
“Ada kritik dari masyarakat, jangan-jangan Prabowo disetir Jokowi. Tapi hubungan mereka yang harmonis masih dianggap oke oleh rakyat,” jelas Hensa.
Ia menegaskan bahwa 100 hari pertama pemerintahan Prabowo belum cukup untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Namun, jika ketidakpuasan masyarakat tidak segera ditangani, desakan untuk melakukan reshuffle kabinet mungkin akan muncul.
“Apakah perlu reshuffle? Itu bisa saja kalau ketidakpuasan terhadap orang-orang yang dilantik tetap ada,” ujarnya.
Di tengah berbagai tantangan ini, Hensa berharap pemerintah dapat memperbaiki komunikasi dan lebih fokus dalam menjalankan kebijakan yang proaktif.
“Kalau ngomongnya benar, rakyat pasti mau membantu,” tutupnya.
