TikTok Kembali Bisa Diakses di AS Setelah Hanya 10 Jam Diblokir
Aplikasi TikTok. (Foto: Istimewa) JAKARTA – Aplikasi berbagi video TikTok, yang sebelumnya mengalami pemblokiran di Amerika Serikat (AS) akibat sebuah undang-undang pada Sabtu (18/1/2025), kini telah kembali beroperasi di AS.
Dikutip dari Antara, Presiden Terpilih AS Donald Trump mengumumkan “TikTok sudah kembali”, lebih dari 10 jam setelah pemblokiran tersebut diberlakukan.
Trump juga menyampaikan pandangannya mengenai kemungkinan tercapainya kesepakatan antara pemerintah AS dan Bytedance.
Kembalinya aplikasi itu juga telah dikonfirmasi oleh pihak perusahaan.
Baca: TikTok Akan Berhenti Beroperasi di AS per 19 Januari 2025
TikTok, yang berkantor pusat di Los Angeles, pada Jumat (17/1/2025) telah memperingatkan mereka terpaksa menutup layanannya untuk 170 juta pengguna di AS.
Sebelumnya pada hari Jumat, Mahkamah Agung AS mendukung undang-undang yang mengharuskan ByteDance untuk menjual aplikasinya kepada perusahaan Amerika atau menghadapi larangan di seluruh wilayah AS mulai hari Minggu, sehari sebelum pelantikan Trump.
Setelah keputusan tersebut, jutaan pengguna langsung mengakses situs TikTok untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap platform tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Trump sebelumnya menyatakan bahwa ia belum membuat keputusan akhir mengenai aplikasi tersebut.
Namun, dirinya sedang mempertimbangkan perpanjangan selama 90 hari dari batas waktu yang jatuh pada hari Minggu (19/1/2025).
Sebelumnya, Pemerintah AS telah menetapkan 19 Januari sebagai batas waktu bagi ByteDance untuk menjual operasional aplikasi tersebut di AS.
Alasan yang diberikan oleh AS adalah TikTok membahayakan keamanan nasional dengan memberikan akses kepada China terhadap data pribadi pengguna.
Jika ByteDance tidak menjualnya sebelum tanggal tersebut, aplikasi akan diblokir dan tidak dapat diunduh.
