Ekonomi

Pengamat Ekonomi Nilai Pesan COO Danantara Kepada Direksi BUMN Layak Didukung

  • June 19, 2025
  • 3 min read
Pengamat Ekonomi Nilai Pesan COO Danantara Kepada Direksi BUMN Layak Didukung Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia, Dony Oskaria dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Plataran Senayan di Jakarta, Rabu (18/6/2025). (Dok. Istimewa)

JAKARTA – Pengamat Ekonomi dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai lima pesan yang disampaikan Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Dony Oskaria, kepada direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting (EBM) bertema Kuartal Pertama Danantara sebagai kebijakan yang positif dan perlu didukung.

Ada pun lima pesan tersebut mencakup larangan berutang budi, tidak boleh bekerja dalam tekanan pihak lain, larangan bermain golf pada hari kerja, tidak memiliki protokol berlebihan, serta larangan istri direksi ikut campur dalam urusan kantor.

“Ini kebijakan bagus, perlu didukung. Selain mendorong efisiensi dan efektifitas kerja, ini juga mengirim pesan yang sangat positif kepada komunitas bisnis dan masyarakat luas.,” ujar Wijayanto dalam pesan tertulisnya, Kamis (19/6/2025).

Menurut Wijayanto, pesan yang disampaikan Dony tersebut dapat membangun kultur yang profesional dan positif di lingkungan plat merah.

“Ini membangun kultur yang profesional dan positif. Selanjutnya perlu didorong budaya hidup hemat,” ujar Wijayanto.

Dalam diskusi yang diadakan oleh IKA Fikom Unpad, Dony menjelaskan bahwa dirinya kerap menitipkan lima pesan kepada direksi-direksi BUMN usai rapat umum pemegang saham (RUPS).

“Saya berkali-kali menyampaikan setiap habis RUPS, saya selalu panggil boardnya dan saya sampaikan lima pesan kepada mereka bahwa saya tidak minta macam-macam. Nomor satu adalah saya sampaikan bahwa kalian tidak boleh berutang budi kepada siapapun karena kalian dipilih secara profesional berdasarkan kepada kompetensi,” kata Dony di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Kedua, Dony mengingatkan direksi untuk tidak bekerja di bawah tekanan pihak lain. Jika ada pihak yang mencoba menekan, direksi diminta melaporkan hal tersebut kepadanya.

“Jadi tidak ada boleh pekerjaan yang ditekan karena nama A nama B nama C. Kalau ada yang menekan laporkan ke saya, saya juga akan melaporkan. Kalau saya mampu, kalau saya tidak mampu saya melaporkan lagi ke atasnya. Jadi saya bilang tidak boleh bekerja dalam tekanan, lakukan secara profesional,” tegasnya.

Ketiga, Dony melarang direksi BUMN bermain golf pada hari atau jam kerja. Menurutnya, hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat dan mencoreng citra BUMN.

“Bukan apa-apa, saya bilang itu memberikan persepsi yang tidak bagus kepada masyarakat. Kita kan digaji proper, digaji bagus, masa ya kita hari kerja ada di lapangan golf. Menurut saya itu, saya bilang saya tidak bisa mentolerir itu. Bukan buat kepentingan saya, tetapi kita harus menjaga bahwa BUMN ini korporasi,” ujarnya.

Keempat, Dony mengkritik keberadaan protokol berlebihan, termasuk untuk istri direksi. Ia membandingkan dengan pejabat di luar negeri yang tidak menggunakan protokol berlebihan.

“Saya bilang saya tidak suka orang punya protokol banyak-banyak itu. Bahkan istri juga ada protokolnya, itu. Saya ketemu juga banyak CEO-CEO di dunia tidak ada punya protokol 10, ya ajudannya 8 gitu. Saya bilang kita apalagi pegawai negara,” jelas Dony.

Kelima, Dony menegaskan bahwa istri direksi dilarang terlibat dalam urusan kantor, seperti menentukan dekorasi atau acara perusahaan.

“Saya nggak mau itu istri nentuin hordeng, istri nentuin penyanyi, istri nentuin acara gitu. Ini kan kantor, bukan warisan orang tua gitu,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *