Ekonomi

Pemerintah AS Soroti Kebijakan QRIS Bank Indonesia, Netizen Indonesia Beri Dukungan

  • April 23, 2025
  • 2 min read
Pemerintah AS Soroti Kebijakan QRIS Bank Indonesia, Netizen Indonesia Beri Dukungan

JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengungkapkan perhatiannya terhadap kebijakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI).

Hal ini terungkap dalam laporan Perkiraan Perdagangan Nasional 2025 yang dirilis Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) pada akhir Februari 2025.

Laporan tersebut menyoroti Peraturan BI No. 21/2019 yang menetapkan QRIS sebagai standar nasional kode QR untuk seluruh transaksi pembayaran berbasis QR di Indonesia. Dalam dokumen USTR, AS menyampaikan kekhawatiran pelaku usaha mereka.

“Perusahaan-perusahaan AS, termasuk penyedia pembayaran dan bank-bank, mencatat kekhawatiran bahwa selama proses pembuatan kebijakan kode QR BI, para pemangku kepentingan internasional tidak diberitahu tentang sifat perubahan potensial tersebut maupun diberi kesempatan untuk menjelaskan pandangan mereka mengenai sistem tersebut, termasuk bagaimana sistem tersebut dapat dirancang untuk berinteraksi paling lancar dengan sistem pembayaran yang ada,” papar AS dalam dokumen USTR.

Sorotan ini memicu respons positif dari netizen Indonesia di media sosial X. Banyak yang memuji QRIS sebagai inovasi unggulan sistem pembayaran di Indonesia, bahkan menyebutnya lebih maju dibandingkan sistem di AS.

Beberapa netizen menduga AS keberatan karena transaksi QRIS tidak melibatkan sistem pembayaran internasional seperti Mastercard atau Visa.

“QRIS adalah keajaiban tech payment di Indonesia, jangan sampe diusik asing,” ujar seorang netizen.

“Sebelum ada QRIS pun kita udah lebih maju dari USA. Mau transfer antar bank real-time kapan aja dari dulu bisa, di sana ga bisa jadi musti pada punya 3rd party app macam Venmo. Katrok bgt,” tulis netizen lain.

“QRIS itu satu dari sedikit kebanggaan kita. Even Jepang aja gak punya. Mesti dipertahankan!,” tegas seorang netizen.

“Ini mah semata-mata gara-gara uangnya nggak dilewatin mastercard atau VISA, yang fee-nya bisa 1-3%an. That’s crazy amount of money. Untuk hal ini, saya setuju bahwa kita harus berdikari. Kalo sampe QRIS / GPN dilewatin ke US dulu, gila sih udah mah bayar, datanya diambil pula,” ungkap netizen lainnya.

“I agree with you! Jangan lah kita ngalah sama US, kita mesti berdikari macam China. QRIS tuh super keren, bahkan skrg udah ada inovasi QRIS Tap,” tambah netizen lain.

Dukungan ini mencerminkan kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap QRIS sebagai simbol kemandirian teknologi pembayaran nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *