Sport

Oscar Piastri Juara GP Arab Saudi, Geser Norris di Puncak Klasemen

  • April 21, 2025
  • 4 min read
Oscar Piastri Juara GP Arab Saudi, Geser Norris di Puncak Klasemen Pebalap McLaren, Oscar Piastri, merayakan kemenangan di GP Saudi Arabia, Minggu 20/4. (Foto: Formula 1)

JAKARTA – Pembalap McLaren, Oscar Piastri, berhasil meraih kemenangan gemilang di Grand Prix Arab Saudi 2025, yang berlangsung di Sirkuit Jeddah Corniche pada Minggu malam (20/4).

Kemenangan ini menjadi yang ketiga bagi pembalap Australia berusia 24 tahun tersebut dalam lima balapan musim ini, sekaligus mengantarkannya ke puncak klasemen pembalap Formula 1 untuk pertama kalinya dalam kariernya, menggeser rekan setimnya, Lando Norris.

Piastri juga mencatatkan rekor langka dengan 33 balapan beruntun tanpa gagal finis, menyamai legenda seperti Nick Heidfeld dan Lewis Hamilton.

McLaren semalam juga merayakan podium perdananya di Jeddah, memperkuat dominasi mereka dengan empat kemenangan musim ini.

Piastri, yang memulai balapan dari posisi kedua di belakang pole-sitter Max Verstappen, menunjukkan keberanian dan strategi cemerlang.

Drama terjadi sejak lap pertama ketika empat kali juara dunia mendapat start buruk, keluar lintasan di Tikungan 1 untuk mempertahankan posisinya melawan Piastri.

Manuver ini membuat Verstappen dijatuhi penalti waktu lima detik oleh steward, yang menjadi titik balik kemenangan Piastri.

Dengan pengelolaan ban yang apik dan kecepatan konsisten, Piastri mengambil alih pimpinan balapan setelah pit stop dan mempertahankannya hingga garis finis dengan waktu total 1 jam 21 menit 6,758 detik, unggul 2,843 detik atas Verstappen.

Podium dilengkapi oleh Charles Leclerc (Ferrari), yang meraih podium pertama Ferrari musim ini di posisi ketiga, sementara Lando Norris, yang memulai dari P10 akibat kecelakaan di kualifikasi, berhasil finis keempat.

Ulasan Singkat GP Arab Saudi

Grand Prix Arab Saudi 2025 di Jeddah Corniche Circuit menawarkan aksi menegangkan sejak start.

Piastri memanfaatkan start agresif untuk menekan Verstappen, yang tampak kehilangan ritme setelah penalti.

Kunci kemenangan Piastri adalah ketenangannya di bawah tekanan, terutama pada lap ke-20, ketika ia mempertahankan keunggulan melalui strategi pit stop yang sempurna dari McLaren.

Paket aerodinamika MCL39 yang dioptimalkan untuk zona DRS dan setelan ban soft menjadi faktor teknis penting di balik dominasi Piastri.

Balapan ini juga diwarnai insiden awal antara mantan rekan setim Yuki Tsunoda (Red Bull) dan Pierre Gasly (Alpine), yang menyebabkan keduanya gagal finis (DNF) dan memicu keluarnya safety car.

Sementara itu, penalti 10 detik untuk pebalap Racing Bull Liam Lawson karena keluar lintasan saat bersaing dengan Jack Doohan (Alpine) menambah drama di papan.

Sementara itu, Verstappen, meski finis kedua, menjadi pembalap pertama yang mengumpulkan 100 poin di Sirkuit Jeddah dan selalu naik podium di GP Arab Saudi.

Sementara itu, Williams mencatatkan hasil terbaik mereka di Jeddah dengan double points finish, didukung kerja sama apik Sainz dan Albon.

Hasil ini menjadikan ini hasil terbaik tim di GP Arab Saudi sepanjang gelaran F1 di lintasan jalanan tersebut.

Strategi cerdas Carlos Sainz, yang mengulang taktik briliannya di GP Singapura 2023 mendpatkan banyak sorotan.

Di Jeddah, Sainz menerapkan pendekatan serupa, menjaga Albon dalam jangkauan DRS-nya selama 12-13 lap terakhir untuk melindungi posisi dari Hadjar, yang mengintai di belakang. (*)

Baca juga:

Poin Ganda Bagi Williams

Atlassian Williams Racing mencatatkan prestasi gemilang dengan finis ganda di zona poin, menempatkan Carlos Sainz di posisi kedelapan dan Alex Albon di posisi kesembilan, menjadikan ini hasil terbaik tim di GP Arab Saudi sepanjang sejarah. Menurut laporan Williamsf1.com, kedua pembalap menunjukkan kerja tim yang solid, terutama dalam menghadapi ancaman dari Isack Hadjar (Racing Bulls) di lap-lap akhir.

Sorotan utama adalah strategi cerdas Carlos Sainz, yang mengulang taktik briliannya di GP Singapura 2023 saat masih membela Ferrari. Pada balapan tersebut, Sainz sengaja menjaga jarak dengan Lando Norris (McLaren) agar tetap dalam jangkauan DRS, sehingga Norris bisa mempertahankan posisi dari ancaman Mercedes. Di Jeddah, Sainz menerapkan pendekatan serupa, menjaga Albon dalam jangkauan DRS-nya selama 12-13 lap terakhir untuk melindungi posisi dari Hadjar, yang mengintai di belakang. Strategi ini, yang disebut sebagai “cinema” oleh penggemar di X, memastikan kedua mobil Williams finis di zona poin tanpa kehilangan posisi.

Sainz, dalam pernyataannya, mengungkapkan kepuasannya: “Kami kuat sepanjang balapan, baik pada ban medium maupun hard. Memberikan DRS untuk Alex di trek dengan tiga zona DRS bukanlah hal mudah, tapi kami mengelolanya dengan sempurna.” Albon menambahkan, “Kami memainkan permainan tim dengan baik, mengelola DRS untuk menahan Hadjar. Ini hasil maksimal untuk tim.”

Keberhasilan ini menegaskan kemajuan Williams di musim 2025, dengan FW47 yang kompetitif dan kerja sama tim yang solid. Sainz, meski baru bergabung, menunjukkan insting strategis yang kini menjadi aset berharga bagi tim, menggemakan kejeniusannya di Singapura dua tahun lalu. Prestasi ini juga mengangkat Williams ke posisi keempat di klasemen konstruktor sementara, menurut Formula1.com.

Sumber: Formula 1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *