Politik

Hensa: Fenomena Politik Dalam Negeri, “Untung Ada Dasco”

  • March 20, 2025
  • 3 min read
Hensa: Fenomena Politik Dalam Negeri, “Untung Ada Dasco” Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (Dok: DPR RI)

JAKARTA – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti peran Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Keamanan Sufmi Dasco Ahmad yang kerap menjadi figur sentral dalam menanggapi berbagai isu panas di kalangan publik.

Menurut Hensa, kehadiran Dasco tidak hanya menonjol dibandingkan anggota DPR lainnya, tetapi juga sering kali mengungguli para menteri dalam merespons polemik terkini di tengah masyarakat.

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio. (Dok: Lembaga Survei KedaiKOPI)

“Canggih memang Dasco, selalu muncul lebih dulu di setiap isu-isu yang panas. Soal kebijakan, soal politik, dia selalu ada di depan. Bahkan, anggota DPR lain atau menteri-menteri kabinet sering kalah cepat dan kalah vokal dibandingkan dia. Belum lagi efek kedatangan Dasco, contohnya kemarin, bursa langsung hijau,” ujar Hensa sambil acungkan dua jempol kepada wartawan.

Terbaru, Hensa menyoroti Dasco yang memimpin Komisi XI DPR mendatangi Bursa Efek Indonesia saat kabar IHSG anjlok pada Selasa (18/3/2025).

Menurutnya, momen ini patut menjadi sorotan lantaran Dasco merupakan wakil ketua DPR yang membidangi politik dan keamanan, bukan ekonomi dan keuangan.

“Bahkan IHSG yang jelas-jelas merupakan permasalahan ekonomi saja Dasco muncul, padahal di DPR ia wakil ketua yang membidangi politik dan keamanan, canggih memang ini orang,” kata Hensa.

Dasco meredam isu publik

Dasco pun juga kerap muncul sebagai sosok yang meredam opini publik sekaligus mengumumkan keputusan presiden terkait isu-isu fenomenal belakangan ini.

Salah satu contohnya adalah saat antrean panjang warga untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram menjadi perhatian nasional.

Ia bahkan disebut-sebut menginstruksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

Dasco juga menjadi figur pertama yang mengumumkan keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen, yang sempat memicu kegaduhan di masyarakat.

“Ini bukan kebetulan. Dasco kini terlihat jelas jadi andalan Prabowo untuk meredam gejolak, baik yang bersifat politis maupun strategis. Dia seperti tameng sekaligus corong utama presiden,” ujar Hensa.

Munculnya Dasco jadi cerminan untuk pejabat lain

Namun, di balik sorotan positif atas Dasco, Hensa justru melihat fenomena ini sebagai cerminan kurangnya inisiatif dari pejabat lain.

Menurutnya, dominasi Dasco dalam menjawab isu-isu publik seharusnya menjadi tamparan keras bagi anggota DPR maupun menteri-menteri di Kabinet Prabowo.

“Ini lucu sekaligus memprihatinkan. Harusnya jadi tamparan buat yang lain. Jangan sampai masyarakat cuma dengar ‘Dasco lagi, Dasco lagi,’ padahal banyak mulut dan otak lain di DPR dan kabinet yang bisa bicara,” tegasnya.

Hensa menegaskan, kehadiran figur seperti Dasco memang penting. Namun, menurutnya, ketergantungan pada satu nama justru bisa menjadi bumerang bagi pemerintahan jika tidak diimbangi oleh peran aktif pejabat lainnya.

“Kalau semua hanya mengandalkan Dasco, lalu yang lain ngapain? Ini bukan one-man show, ini pemerintahan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *