Ekonomi

Anggota DPR Tolak Keras Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia

  • September 12, 2025
  • 2 min read
Anggota DPR Tolak Keras Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PAN, Abdul Hakim Bafagih. (Dok. Istimewa)

JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PAN, Abdul Hakim Bafagih, dengan tegas menolak rencana PT Pertamina untuk menggabungkan Pelita Air dengan Garuda Indonesia.

Hakim menilai Pelita Air sedang berada dalam performa yang baik, sehingga tidak seharusnya dilebur dengan Garuda yang masih bergelut dengan masalah keuangan.

“Saya, Abdul Hakim Bafagih, menolak dengan keras upaya penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia,” tegas Hakim dalam rapat Komisi VI DPR dengan Pertamina di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Hakim mengungkapkan pengalamannya menggunakan layanan Pelita Air baru-baru ini dan membagikan tanggapan positif dari publik di media sosial.

“Beberapa minggu lalu, saya naik Pelita, saya coba posting di media sosial di Instagram. Saya coba sampling sedikit saja bagaimana tanggapan teman-teman tentang Pelita Air. Apik kabeh, Pak, salut saya. Bagus semuanya. Ini perusahaan lagi bagus-bagusnya, lagi cakep-cakepnya,” ujarnya.

Menurut Hakim, penggabungan dengan Garuda justru berpotensi merugikan Pelita Air. Ia menyoroti kondisi Garuda yang masih terpuruk dan belum menunjukkan perbaikan signifikan meski telah mendapat upaya penyelamatan sebelumnya.

“Kalau kemudian digabungkan, di-merger atau aksi korporasi lain dengan perusahaan yang lagi terseok-seok, yang periode lalu saya ikut memutuskan upaya penyelamatan Garuda yang sampai sekarang tidak muncul perbaikan-perbaikannya, kasihan Pelita-nya saya,” kata Hakim.

“Maka dari itu, saya Abdul Hakim Bafagih, Anggota DPR dari Fraksi PAN, menolak upaya itu, menolak rencana itu, keberatan saya,” lanjutnya.

Hakim mengusulkan agar Pelita Air dijadikan anak usaha langsung di bawah Danantara Asset Management (DAM) ketimbang dilebur dengan Garuda.

“Kalau memang mau di-spin off, dijadikan langsung anak usahanya Danantara, anak usahanya holding operasional PT DAM. Jangan kemudian jadi entitas di bawahnya Garuda atau melebur dengan Garuda. Ampun, Pak, ketularan remek, Pak. Pertamina harus bersuara. Saya takut, khawatir terseret Pelita-nya nanti,” ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menjajaki penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia.

Hal ini diungkapkan dalam rapat Komisi VI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

“Sebagai contoh, untuk airline kami, kita sedang penjajakan awal untuk penggabungan dengan Garuda Indonesia,” ujar Simon.

Simon menjelaskan bahwa Pertamina akan fokus pada bisnis inti di sektor minyak, gas, dan energi terbarukan. Oleh karena itu, beberapa unit usaha, termasuk Pelita Air, direncanakan untuk di-spin off dan dikelompokkan di bawah koordinasi Danantara bersama perusahaan sejenis.

“Begitu juga untuk sektor insurance, sektor pelayanan kesehatan, hospitality, Patra Jasa, tentunya akan mengikuti roadmap yang sudah dipersiapkan oleh Danantara,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *