Prabowo Disebut Sudah Mulai Memikirkan Penggantinya di Partai Gerindra

JAKARTA – Analis komunikasi politik Hendri Satrio mengamati adanya dinamika politik di internal Partai Gerindra terkait suksesi kepemimpinan. Menurutnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, tengah mempertimbangkan sosok yang akan menggantikannya di partai.
“Kalau soal desas-desus itu benar atau tidak ya silakan saja,” kata Hensa, sapaan akrabnya, seperti dikutip redaksi melalui podcast Gaspol, Minggu, 8 Agustus 2025.
Hensa menjelaskan bahwa hanya sedikit partai di Indonesia yang memiliki sistem terbuka, sehingga memungkinkan siapa saja menjadi ketua umum.
“So far selain Golkar dan PKS, memang sistem partai sangat terbuka, siapa saja boleh jadi ketua umum, siapa saja boleh jadi presiden partai,” ujarnya.
Ia menambahkan, partai yang dibangun dengan mengandalkan figur tertentu cenderung mewariskan kepemimpinan kepada tokoh yang memiliki hubungan darah dengan pendirinya.
“Nampaknya partai-partai yang didirikan atau mengkultuskan atau membawa ketokohan seorang biasanya akan menurun kepada tokoh-tokoh yang punya aliran darah biologis,” jelasnya.
Sebagai contoh, Hensa menyebutkan Partai Demokrat, di mana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan kepemimpinan kepada putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tanpa mendapat penolakan signifikan.
“Kalau gitu biasanya nggak ada protes karena memang dia adalah anaknya. Dan itu pun terjadi, kan di PDI-P saja, misalnya, Megawati sekarang tinggal Prananda ataupun Puan,” tandasnya.
Diketahui, Partai Gerindra baru saja merombak susunan partainya beberapa waktu lalu. Posisi Sekjen kini diisi oleh Sugiono, Menteri Luar Negeri RI menggantikan Ahmad Muzani yang kini menjabat Ketua MPR RI.
Ahmad Muzani kini mengisi posisi Sekretaris Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra.