Ekonomi

Kucurkan Dana Rp 8T, Industri Manufaktur Panel Surya AS Jadi yang Pertama Lakukan Investasi di KIT Batang

  • October 4, 2024
  • 3 min read
Kucurkan Dana Rp 8T, Industri Manufaktur Panel Surya AS Jadi yang Pertama Lakukan Investasi di KIT Batang

BATANG – Perusahaan manufaktur panel surya dari Amerika Serikat, SEG Solar Inc. menjadi investor pertama yang menggelar acara groundbreaking di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Perusahaan ini resmi memulai investasi hilirisasi pasir silika.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Nurul Ichwan, yang mewakili Menteri Investasi/Kepala BKPM, menekankan pentingnya meningkatkan realisasi investasi terutama di ekosistem industri panel surya untuk mendukung target bauran energi terbarukan sebesar 42% pada 2030.

“Capaian bauran energi terbarukan saat ini baru mencapai sekitar 14%,” ungkapnya di KIT Batang, Jawa Tengah, Senin (30/09/2024), dikutip dari laman resmi Kementerian Investasi.

Nurul Ichwan juga menyampaikan bahwa Kementerian Investasi/BKPM sepenuhnya mendukung investasi hilirisasi pasir silika oleh PT SEG Solar Manufaktur Indonesia, yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengimplementasikan program hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah.

“Ini juga memperkuat komitmen Indonesia dalam menjadi bagian dari rantai pasok global serta mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) dan bauran energi terbarukan melalui penguatan ekosistem industri panel surya,” lanjutnya.

Nurul menambahkan, Indonesia harus mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas untuk mendukung investasi berteknologi tinggi agar memberikan manfaat bagi penyerapan tenaga kerja lokal.

Ciptakan 2.000 Lapangan Kerja

Menurut data dari Kementerian Investasi/BKPM, proyek industri panel surya ini akan menjadi pabrik panel surya terintegrasi terbesar SEG Solar di Asia Tenggara, dengan total investasi sebesar US$500 juta atau sekitar Rp 8 triliun. Pabrik ini diperkirakan akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja dalam 5 tahun ke depan dan membutuhkan lahan seluas 40 hektare.

Pembangunan pabrik ini ditargetkan selesai pada tahun 2025, dengan kapasitas produksi sebesar 5 gigawatt yang akan diekspor, terutama ke Amerika Serikat, serta untuk pasar dalam negeri.

Acara groundbreaking ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian pra-kerja sama antara SEG Solar Inc., PT ATW Solar Manufaktur Indonesia, dan KITB pada 23 Juni 2023 di Washington DC. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, yang saat itu menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Hubungan Bilateral Komprehensif

Indonesia dan Amerika Serikat memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan hubungan bilateral, termasuk di bidang investasi. Investasi dari Amerika Serikat mengalami peningkatan signifikan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan setelah pandemi sebesar 2,3 kali lipat dibandingkan masa pandemi.

Pada 2023, perusahaan-perusahaan dari Amerika Serikat menambah nilai investasi hingga US$3,3 miliar, dengan pertumbuhan stabil sejak 2021. Pada semester pertama 2024, Amerika Serikat menduduki peringkat keempat sebagai negara sumber Penanaman Modal Asing (PMA) dengan investasi hampir mencapai US$2 miliar, atau 60% dari nilai investasi tahun sebelumnya.

“Produksi panel surya ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan konsumsi listrik nasional yang diproyeksikan tumbuh rata-rata 4,1% per tahun selama 10 tahun ke depan. Peningkatan konsumsi ini didorong oleh tingginya permintaan individu dan pengembangan industri. Proyek hilirisasi pasir silika ini juga diharapkan dapat memainkan peran penting dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” tutup Nurul Ichwan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *