JAKARTA – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah mempercepat proyek penggantian Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan Dimethyl Ether (DME), gas alternatif yang dikembangkan menggunakan sumber daya dalam negeri. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi massal DME dapat terealisasi pada 2027. Pengembangan DME dilakukan karena bahan bakunya berasal dari dalam negeri, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG.

Proyek ini diperkirakan mampu menekan impor LPG hingga 1 juta ton per tahun. Dengan demikian, penghematan devisa impor LPG dapat mencapai Rp 9,1 triliun per tahun, sekaligus menarik investasi sebesar 2,1 miliar dolar AS. Percepatan pengembangan DME sebagai pengganti LPG telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 yang ditandatangani pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

ā€œDME adalah sebutan lain untuk gas batubara. DME diarahkan terutama sebagai subtitusi penggunaan LPG yang pada awalnya digunakan untuk mensubtitusi minyak tanah,ā€ tulis situs resmi Kementerian ESDM.

Proyek gasifikasi batubara ini dianggap krusial bagi perekonomian Indonesia. Saat ini, 75 persen kebutuhan LPG dalam negeri masih bergantung pada impor, sedangkan DME sepenuhnya dapat diproduksi dari sumber daya lokal. Harga DME juga jauh lebih murah dibandingkan LPG. Karakteristik kimia dan fisika DME yang mirip dengan LPG memungkinkan penggunaan infrastruktur LPG yang sudah ada, seperti tabung, sistem penanganan, dan penyimpanan, sehingga tidak memerlukan pembangunan infrastruktur baru dalam jumlah besar.

DME memiliki keunggulan lain karena dapat diproduksi dari berbagai sumber energi, tidak hanya batubara, tetapi juga biomassa, limbah, dan Coal Bed Methane (CBM). Namun, saat ini batubara kalori rendah dianggap sebagai bahan baku paling ideal untuk pengembangan DME. Kandungan panas (calorific value) DME mencapai 7.749 Kcal/Kg, sementara LPG memiliki kandungan panas 12.076 Kcal/Kg. Meski demikian, DME memiliki massa jenis lebih tinggi, sehingga perbandingan kalori antara DME dan LPG sekitar 1:1,6.

DME juga dinilai lebih ramah lingkungan karena mudah terurai di udara, tidak merusak lapisan ozon, dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 20 persen. Selain itu, DME menghasilkan nyala api yang lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (PM), NOx, serta tidak mengandung sulfur.

ā€œDME adalah senyawa eter paling sederhana mengandung oksigen dengan rumus kimia CH3OCH3 yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG,ā€ jelas situs resmi Kementerian ESDM.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa proyek gasifikasi batubara kali ini tidak lagi bergantung pada investor asing. Pemerintah akan membiayai proyek ini menggunakan sumber daya dalam negeri, baik melalui anggaran negara maupun swasta nasional.

ā€œSekarang, kita tidak butuh investor. Negara semua lewat kebijakan Bapak Presiden memanfaatkan resource dalam negeri, yang kita butuh mereka adalah teknologinya (gas DME),ā€ kata Bahlil di Jakarta, dikutip dari Antara.

Menurut Bahlil, proyek DME sempat terkendala karena beberapa investor asing, seperti Air Products dari Amerika Serikat dan investor dari China, memutuskan mundur dari kerja sama. Namun, pemerintah kini memastikan proyek akan tetap berjalan tanpa ketergantungan pada modal asing. Proyek pengembangan DME akan dilaksanakan di beberapa lokasi, termasuk Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Proyek ini merupakan bagian dari strategi hilirisasi yang mencakup 26 sektor komoditas, mulai dari mineral, minyak dan gas, hingga pertanian dan kehutanan. Selain meningkatkan ketahanan energi, proyek ini juga diharapkan menciptakan lapangan pekerjaan dalam skala besar dan penghematan APBN karena harga DME yang lebih rendah.

ā€œYang jelas, investasi ini bertujuan menciptakan lapangan kerja berkualitas, meningkatkan nilai tambah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,ā€ kata Bahlil menambahkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *