Nasional

Prabowo Tegaskan Penegakan Hukum Jangan Tajam ke Bawah: “Orang Kecil Harus Dibantu”

  • October 20, 2025
  • 3 min read
Prabowo Tegaskan Penegakan Hukum Jangan Tajam ke Bawah: “Orang Kecil Harus Dibantu” Presiden RI Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan uang sitaan hasil korupsi di Kejaksaan Agung. (Foto: Sekretariat Presiden)

Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto meminta aparat penegak hukum, termasuk Kejaksaan dan Kepolisian, untuk tidak mengkriminalisasi rakyat kecil. Ia menekankan pentingnya koreksi diri bagi lembaga hukum agar keadilan benar-benar berpihak kepada masyarakat lemah.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara penyerahan uang sitaan sebesar Rp13,2 triliun dari kasus korupsi ekspor Crude Palm Oil (CPO), yang digelar di Kejaksaan Agung, Senin (20/10/2025).

“Saya ingatkan terus kejaksaan, kepolisian jangan kriminalisasi sesuatu yang tidak ada untuk motivasi apapun. Ini saya ingatkan karena juga kejaksaan termasuk lembaga yang harus koreksi diri juga,” tegas Prabowo.

Ia juga mengingatkan agar aparat hukum tidak mencari-cari perkara terhadap masyarakat bawah yang sudah hidup dalam kesulitan.

“Kita semua merasakan ada juga yang lakukan praktik-praktik yang mungkin tidak benar atau kurang benar ya. Jangan mencari-cari perkara apalagi terhadap orang kecil,” ujarnya.

Prabowo menekankan bahwa rakyat kecil sudah menghadapi cukup banyak kesulitan dalam hidup, sehingga negara seharusnya hadir untuk melindungi mereka, bukan menambah beban.

“Orang, orang kecil, orang lemah itu hidupnya sudah sangat susah. Jangan diperberat oleh mencari-cari hal yang tidak perlu dicari,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyinggung kasus yang sempat viral di masyarakat, yaitu penangkapan anak di bawah umur hanya karena mencuri ayam.

“Saya ingat beberapa saat yang lalu, saya ingat benar, ada anak SD, anak di bawah umur ditangkap karena mencuri ayam. Saya ingat benar itu. Ini tidak masuk di akal. Hakim, jaksa ada apa ngejar, iya kan. Anda pasti ingat peristiwa itu,” ujar Prabowo.

Presiden kemudian menambahkan bahwa peristiwa serupa juga menimpa masyarakat kecil lainnya, yang seharusnya menjadi perhatian aparat hukum.

“Ada lagi ibu-ibu ditangkap mencuri pohon. Mungkin ingat juga peristiwa itu, ya. Ada apa? Penegak hukum harus punya hati. Hanya punya hati, jangan istilahnya apa? Tumpul ke atas, tajam ke bawah. Itu zalim itu, itu angkara murka, jahat,” tegasnya.

Presiden juga menekankan bahwa aparat negara harus berpihak kepada rakyat kecil dan siap membantu secara konkret, bahkan bila perlu dari kantong pribadi.

“Orang kecil, orang lemah harus dibela, harus dibantu. Kalau perlu si hakim, si jaksa atau si polisi pakai uangnya sendiri ganti ayamnya, anaknya dibantu,” tambah Prabowo.

Ia lalu menyinggung kemajuan teknologi yang membuat masyarakat kini lebih mudah mengadu langsung kepada Presiden melalui media sosial.

“Tapi ingat rakyat kita ini sekarang pandai dan sekarang ada teknologi. Kalau ada apa-apa mereka punya gadget. Yang repot laporannya selalu langsung ke presiden,” ucapnya.

Prabowo pun mengingatkan semua pihak untuk bersama menegakkan keadilan demi rakyat.

“Saya harus membela mereka, saudara-saudara harus bantu saya menegakkan kebenaran, membela, membela yang lemah,” kata Prabowo.

Ia pun menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap pihak-pihak yang memiliki kekuasaan atau kekayaan besar.

“Yang kuat, dia akan kuat. Tapi yang kuat kalau melanggar hukum, iya, kita adu kekuatan. Kuat negara atau kuat mereka? Jangan mereka ngira Indonesia lemah,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *