MBG Akan Dievaluasi Buntut Kasus Keracunan Semakin Marak, Hendri Satrio: Hasil Evaluasi Harus Dibuka ke Publik
JAKARTA – Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyoroti wacana evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul maraknya kasus keracunan yang dilaporkan di sejumlah daerah, memicu kekhawatiran publik terhadap keamanan program ini.
Menurutnya, rencana pemerintah untuk mengevaluasi pengelolaan dan pelaksanaan MBG merupakan langkah tepat. Ia menekankan bahwa evaluasi harus menyeluruh, mencakup aspek distribusi hingga pengawasan di lapangan.
“Program MBG menyangkut kesehatan masyarakat, terutama anak-anak. Jika ada celah dalam pelaksanaannya, harus segera diperbaiki,” ujar Hensa kepada wartawan.
“Evaluasi atas program strategis ini sudah seharusnya dilakukan karena kasus keracunan sudah semakin masif,” tambahnya.
Hensa menegaskan bahwa MBG sebagai program unggulan pemerintah memiliki dampak besar terhadap kepercayaan publik.
Oleh karena itu, ia meminta agar evaluasi tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan komunikasi publik untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program tersebut.
“Dalam komunikasi politik, kepercayaan publik adalah modal utama. Gagal mengkomunikasikan penanganan isu ini dengan baik dapat merusak legitimasi pemerintah di mata masyarakat,” katanya.
Hensa menekankan bahwa hasil evaluasi harus transparan kepada masyarakat dan presiden sebagai penanggung jawab kebijakan, tanpa ada yang ditutup-tutupi, agar kepercayaan publik terjaga.
“Transparannya enggak cuma ke rakyat, tapi ke presiden terutama soal data. Jangan sampai ada yang ditutup-tutupi, karena itu hanya memperburuk trust masyarakat ke pemerintah,” tegasnya.
Hensa juga menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses evaluasi. Ia berpendapat, pemerintah perlu membuka ruang bagi masukan publik untuk memperbaiki pelaksanaan MBG.
“Transparansi itu tujuannya agar masyarakat bisa memberikan masukan yang konstruktif, baik dari sisi teknis maupun pengawasan di lapangan. Ini akan memperkuat akuntabilitas program,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hensa mendorong pemerintah untuk tidak hanya mendengarkan masukan masyarakat, tetapi juga mengimplementasikannya dalam perbaikan program.
Ia menilai, keterlibatan publik dapat menjadi salah satu cara untuk memastikan MBG berjalan sesuai tujuan awal, yakni memberikan manfaat gizi bagi masyarakat tanpa menimbulkan risiko kesehatan.
“Tapi, yang perlu diingat, ketika sudah mendapatkan masukan dari masyarakat, jangan hanya didengarkan, tapi juga dilaksanakan. Itu kunci agar program ini bisa berjalan dengan baik dan kepercayaan publik terjaga,” pungkas Hensa.