TVRI dan RRI Berguncang Imbas Pemotongan Anggaran

JAKARTA – Sejumlah kontributor dari Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI) harus menerima kenyataan pahit karena dirumahkan akibat adanya efisiensi anggaran. Kebijakan ini diduga merupakan imbas dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.
Komunitas Rumah Jurnalis menilai bahwa efisiensi anggaran seharusnya tidak mengurangi anggaran yang dikhususkan bagi gaji para jurnalis berstatus kontributor.
TVRI Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi salah satu yang terdampak, dengan merumahkan sekitar 15 jurnalisnya, termasuk sejumlah penyiar.
“TVRI Sulawesi Tengah secara mendadak melakukan kebijakan dengan merumahkan belasan jurnalis yang berstatus kontributor. Kebijakan ini diambil efek dari kebijakan efisiensi anggaran,” ujar Ketua AJI Palu, Agung Sumandjaya, Minggu (9/2).
Komunitas Rumah Jurnalis menilai bahwa efisiensi anggaran berdampak bagi jurnalis lembaga penyiaran publik, sementara lembaga seperti DPR RI justru tidak terkena imbas efisiensi anggaran.
Di lain sisi, RRI telah mengurangi jumlah karyawan kontraknya secara massal di seluruh Indonesia.
Akun Instagram @RRI_Semarang mengumumkan penonaktifan sementara pemancar AM 801 Khz dan FM 88,2 Mhz.
Kebijakan ini dianggap telah mencederai marwah kemerdekaan pers karena jurnalis tidak dapat bekerja sesuai amanat UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.