Tinggalkan Dunia Politik, Manny Pacquiao Kembali ke Ring Tinju

LOS ANGELES – Legenda tinju dunia, Manny Pacquiao, resmi mengumumkan kembalinya ke ring tinju di usia 46 tahun. Petinju asal Filipina ini menegaskan bahwa ia telah meninggalkan dunia politik dan kini fokus kembali pada karier tinju.
“Buku politik sudah ditutup. Itu bahkan tidak ada dalam pikiran saya,” ujar Pacquiao kepada Associated Press, Selasa (3/6/2025), di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
“Saya fokus pada karier saya sebagai petinju lagi,” terang pria dengan julukan Pacman tersebut.
Pacquiao dijadwalkan kembali bertanding pada 19 Juli 2025 di Las Vegas, Amerika Serikat, melawan juara kelas welter WBC, Mario Barrios.
Pertarungan ini menjadi upaya Pacquiao untuk menjadi juara dunia tertua di kelas tersebut, sekaligus menandai kembalinya setelah absen selama empat tahun sejak kekalahan dari Yordenis Ugás pada Agustus 2021.
Pacquiao, yang pernah menjabat sebagai senator Filipina periode 2016–2022 dan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2022, menyatakan telah menutup lembaran politiknya.
Setelah gagal kembali ke Senat pada pemilu paruh waktu lalu dengan hanya menempati posisi ke-18, ia memilih kembali ke dunia tinju yang telah membesarkan namanya.
“Saya masih bisa melakukan pekerjaan saya di tinju. Saya belum selesai. Semangat, tekad, keinginan untuk berlatih dan bekerja keras, masih ada. Luar biasa,” ungkap dia.
Kini, Pacquiao berlatih di bawah asuhan pelatih lamanya, Freddie Roach, di Sasana Wild Card. Ia mengaku menikmati kembali rutinitas tinju, mulai dari latihan harian hingga kegiatan promosi. Bahkan, ia menyesali keputusannya untuk pensiun dari tinju empat tahun lalu.
“Saat saya mengumumkan pensiun empat tahun lalu, saya sangat sedih,” kenangnya.
“Air mata saya mengalir. Saya benar-benar merindukan tinju. Selama beberapa bulan, saya terus bertanya, Saya bukan petinju lagi?” tutur dia.
Selama masa pensiun, Pacquiao tetap aktif berolahraga di Filipina dengan fasilitas lengkap di rumahnya, termasuk sasana tinju, lapangan basket, lapangan tenis, dan lintasan lari sepanjang satu kilometer.
Ia mengklaim kecepatan tangan dan kelincahannya masih terjaga, dengan kondisi fisik yang lebih segar setelah empat tahun absen dari pukulan di ring.
Namun, Pacquiao juga mengakui bahwa kekalahannya dari Ugás dipengaruhi oleh gangguan di luar ring, termasuk persiapan pencalonan presiden, gugatan hukum, hingga masalah fisik akibat pijat yang salah sebelum bertanding.
“Saya sangat terganggu. Saya melakukan banyak hal yang tidak baik untuk saya,” ujarnya.
Pekan ini, Pacquiao akan menghadiri acara penerimaan penghargaan sebagai anggota International Boxing Hall of Fame di New York sebelum kembali berlatih untuk menghadapi Barrios. Pertarungan ini akan disiarkan secara global melalui layanan pay-per-view Amazon Prime.
Pacquiao memulai karier profesionalnya pada Januari 1995, saat Barrios belum lahir. Kini, ia kembali untuk menghadapi generasi baru.
“Dia orang yang sulit dibenci,” kata Barrios.
“Seorang legenda akan berada di hadapanku. Aku sangat menghormatinya di luar ring, tetapi di dalam ring, dia hanyalah pria biasa yang mencoba mengambil apa yang menjadi milikku.” lengkapnya.
Dalam konferensi pers di Los Angeles, Pacquiao tampil penuh semangat dan optimistis. Meski menyadari risiko petinju yang bertahan terlalu lama di ring, seperti saat ia “mengakhiri” karier Oscar De La Hoya pada 2008, Pacquiao yakin ia kembali ke dunia yang tepat.
“Saya kembali karena saya kangen tinju,” ujar Pacquiao.
“Saya harap saya bisa menghibur kalian semua,” ucap dia.