Temui Prabowo, Presiden Brasil Harapkan Kemitraan Strategis Baru dengan Indonesia
JAKARTA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyampaikan optimismenya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia melalui pembaruan kemitraan strategis dan penandatanganan perjanjian baru dalam kunjungannya ke Jakarta.
“Saya datang ke sini dengan harapan tinggi untuk memperbarui kemitraan strategis kita, menjalin perjanjian baru,” kata Presiden Lula dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Presiden Lula menegaskan bahwa kunjungannya bertujuan untuk menghasilkan manfaat di berbagai bidang bagi kedua negara.
“Saya berharap kunjungan ke Indonesia ini dapat menjamin manfaat politik, ekonomi, sosial, ilmiah, dan ekonomi bagi rakyat Indonesia dan rakyat Brasil,” ujar dia melanjutkan.
Lula juga menyoroti tantangan kesejahteraan yang masih dihadapi kedua negara, sehingga diperlukan program-program sosial untuk mengatasinya. Selain itu, kerja sama yang diperbarui tidak hanya terfokus pada perdagangan bilateral, tetapi juga mencakup sektor inovatif seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence).
“Pusat data yang akan memperdalam inovasi ilmiah dan teknologi kita, meningkatkan hubungan antaruniversitas kita, dan menyeimbangkan kebijakan perdagangan di antara keduanya. Kebijakan ini harus saling menguntungkan,” ucap Lula.
Dalam kesempatan tersebut, Lula menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis bagi Brasil. Ia berharap kunjungannya kali ini, setelah 17 tahun sejak kunjungan terakhir, dapat mempererat hubungan kedua negara.
“Hubungan akan menjadi hubungan yang lebih bermanfaat dan produktif, serta akan membawa lebih banyak manfaat bagi rakyat kita,” kata Lula.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus berdialog guna merumuskan perjanjian perdagangan komprehensif dengan negara-negara blok Amerika Selatan, termasuk Brasil, melalui Indonesia-Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
“Saya yakin bahwa ini akan mempererat hubungan kita dan akan membuat kedua ekonomi kita dan ekonomi seluruh Amerika Latin berkembang lebih pesat,” kata Prabowo.
Prabowo juga menekankan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki potensi besar sebagai kekuatan ekonomi baru, mewakili sekitar 500 juta penduduk dunia.