Nasional Riset KedaiKOPI

Survei KedaiKOPI: 62,3% Publik Percaya Transparansi BPI Danantara, Sinyal Baik Investasi Tanah Air

  • March 11, 2025
  • 2 min read
Survei KedaiKOPI: 62,3% Publik Percaya Transparansi BPI Danantara, Sinyal Baik Investasi Tanah Air Temuan hasil survei KedaiKOPI menunjukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap transparasi Danantara

JAKARTA – Lembaga Survei KedaiKOPI merilis survei “Pola Penggunaan Produk Investasi” pada Selasa (11/3/2025), membahas kepercayaan terhadap BPI Danantara dalam investasi.

Sebanyak 62,3 persen responden yakin BPI Danantara dapat mengelola investasi dengan transparan, mencerminkan tingginya kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.

Optimisme responden didasarkan pada kinerja pemerintah (27,2 persen), pengawasan lebih baik (19,4 persen), serta profesionalisme pengelola investasi (10 persen).

Survei dilakukan pada 20-27 Februari 2025, melibatkan 900 responden, menggunakan metode online Computer Assisted Self-Interviewing (CASI) untuk pengumpulan data.

“Survei kami menunjukkan 62,3 persen responden percaya dengan transparansi Danantara, sementara 37,7 persen masih meragukan kinerjanya, terutama karena kekhawatiran akan korupsi dan kurangnya sosialisasi regulasi,” ujar Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo.

Baca juga: Skincare Lokal vs Impor: Apakah Sudah Selevel?

Minat Masyarakat Pada Investasi

Tak hanya itu, survei KedaiKOPI juga mengungkap minat investasi masyarakat saat ini.

Ibnu mengatakan, berdasarkan hasil survei, masyarakat kini lebih tertarik berinvestasi pada emas perhiasan.

“Investasi terbanyak saat ini adalah emas perhiasan sebanyak 49,9 persen, diikuti saham 38,4 persen, reksa dana 36,6 persen, dan emas batangan 35,6 persen. Cryptocurrency dipilih 22,1 persen responden, sementara properti 28,9 persen,” jelas Ibnu.

“Emas, baik batangan maupun perhiasan, dianggap paling efisien dengan persentase 28,7 persen dan 20,1 persen, diikuti properti 12,2 persen dan saham 10,4 persen.” lanjutnya.

Menurut Ibnu, preferensi masyarakat terhadap emas dan saham menunjukkan peluang bagi Danantara untuk mengarahkan investasi ke sektor strategis potensial.

“Kalau melihat hasil survei, Danantara bisa mengarahkan investasi mereka ke arah strategis seperti emas dan yang lainnya yang juga dipercaya masyarakat,” kata Ibnu.

Meski minat meningkat, masih ada 26,8 persen responden belum berinvestasi karena kurang dana (62,2 persen) dan minimnya pengetahuan (22,6 persen).

“Dari 73,2 persen yang sudah berinvestasi, mayoritas pilih risiko rendah seperti emas dan reksa dana. Hanya 17 persen berani ambil risiko tinggi,” kata Ibnu.

“Dalam ekonomi tak menentu, 60 persen responden prioritaskan menabung dan investasi, dengan 47,1 persen yakin itu tambah penghasilan,” lanjutnya.

Ibnu menjelaskan, 85,7 persen masyarakat pun menyatakan investasi diperlukan untuk rencana jangka panjang.

“Survei juga menjelaskan bahwa 75,6 persen masyarakat memilih berinvestasi jangka panjang karena ingin memiliki dana di masa tua,” kata Ibnu.

Ibnu menambahkan, bila transparansi terjaga, Danantara bisa memperkuat kepercayaan publik terhadap investasi yang dikelolanya.

Ia juga menyoroti perlunya edukasi agar publik lebih cerdas memilih instrumen investasi sesuai kebutuhan dan risiko.

“Peran Danantara jadi krusial. Bila berhasil kelola dana secara transparan, kepercayaan masyarakat akan investasi makin kuat, terutama untuk mengoptimalkan pola investasi yang sudah berkembang seperti emas dan saham,” pungkas Ibnu.

Tonton juga: PRABOWO BERTEMU OLIGARKI, JOKOWI PRABOWO SAMA SAJA?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *