Berita Daerah

Status Erupsi Gunung Ibu Turun ke Level III

  • January 30, 2025
  • 2 min read
Status Erupsi Gunung Ibu Turun ke Level III

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menurunkan status aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) sejak 28 Januari 2025 pukul 17.00 WIT. Keputusan ini diambil berdasarkan pengamatan visual dan instrumental yang menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik.

Selama periode 1 hingga 27 Januari 2025, Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici mencatat penurunan jumlah kegempaan dan tinggi kolom erupsi. Erupsi yang disertai lontaran lava pijar juga berkurang dibandingkan dua pekan sebelumnya, dengan jarak lontaran mencapai sekitar 500 meter dari bibir kawah.

Meskipun status diturunkan, masyarakat di sekitar Gunung Ibu diimbau untuk tetap waspada. Penduduk disarankan menghindari area dalam radius 4 kilometer dari kawah aktif dan sektoral 5 kilometer di arah bukaan kawah. Selain itu, warga diminta mematuhi arahan dari pemerintah daerah setempat.

Pengamatan visual menunjukkan asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, mencapai ketinggian 100-600 meter dari puncak. Data deformasi melalui pengukuran jarak elektronik (EDM) menunjukkan tren deflasi, menandakan penurunan tekanan di dalam gunung.

Selama periode tersebut, aktivitas kegempaan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, letusan, hembusan, dan gempa tektonik jauh. Tercatat 1.747 kali gempa letusan, 87 gempa guguran, 2.976 gempa hembusan, 427 gempa harmonik, 25 gempa tornillo, 11.746 gempa vulkanik dangkal, 665 gempa vulkanik dalam, 88 gempa tektonik lokal, 1 gempa terasa (Skala IV MMI), dan 522 gempa tektonik jauh.

Masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi lahar, terutama saat hujan deras. Material vulkanik yang menumpuk di puncak gunung dapat terbawa aliran air melalui sungai-sungai yang berhulu di puncak, meningkatkan risiko banjir lahar.

Survei terbaru oleh Badan Geologi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan sekitar 300-500 ribu meter kubik material vulkanik mengendap di sekitar kawah aktif. Material ini berpotensi terbawa hujan deras melalui empat aliran sungai di sekitar gunung.

Sebelumnya, pada 22 Januari 2025, Gunung Ibu mengalami erupsi dengan semburan abu vulkanik setinggi 1.000 meter. Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk memperhatikan radius bahaya dan mengikuti arahan pihak berwenang.

Penurunan status ini diharapkan dapat memberikan kelegaan bagi masyarakat sekitar. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat aktivitas vulkanik dapat berubah sewaktu-waktu. Pemerintah daerah dan instansi terkait terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Ibu untuk memastikan keselamatan warga.

Masyarakat disarankan untuk tidak terpancing oleh informasi yang tidak resmi dan selalu merujuk pada sumber informasi dari pihak berwenang. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan tetap menjadi kunci dalam menghadapi potensi ancaman bencana vulkanik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *