Politik

Soroti Perubahan Muka Jokowi, Sabrang: Agak “Bengep”, tapi Tak Tahu Kenapa

  • July 29, 2025
  • 2 min read
Soroti Perubahan Muka Jokowi, Sabrang: Agak “Bengep”, tapi Tak Tahu Kenapa Sabrang Mowo Damar Panuluh atau dikenal sebagai Noe, vokalis grup Letto saat berada di kawasan Jakarta Selatan. (Rujakpolitik.com)

JAKARTA – Budayawan dan musisi Sabrang Mowo Damar Panuluh sempat mengomentari perubahan penampilan fisik Presiden Joko Widodo dalam diskusi di kanal YouTube Hendri Satrio Official.

Menjawab pertanyaan Hendri Satrio tentang perubahan wajah Jokowi, Sabrang mengaku hanya melihat wajah presiden “bengep” atau bengkak berdasarkan foto-foto di media massa dan sosial media.

“Saya ngelihat foto terakhir yang saya ketahui ya, karena saya tidak dekat dengan beliau juga. Nggak paham juga ngelihatnya juga dari media massa, dari medsos gitu. Ya agak bengep kelihatannya, dan saya nggak tahu kenapa,” ujar Sabrang.

“Kenapa ya? Mungkin ada banyakan obat kek atau apa bener-beneran nggak tahu. Kalau pertanyaannya apakah berubah, ya saya kelihatan agak berubah gitu.” tambahnya.

Sabrang menegaskan bahwa perubahan wajah adalah hal wajar. Ia pun tidak ingin berspekulasi lebih terhadap apa yang dialami oleh Jokowi.

“Ya kalau ditoyor kan berubah juga. Ada benjol alanya kan bisa aja berubah. Dijentuk tawurnya, berubah juga. Ya bisa berubah-berubah lah wajah manusia. Tergantung kondisi badannya gimana,” katanya.

Isu wajah Jokowi yang “bengkak”

Sebelumnya, penampilan Presiden ke-7 Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Baca: Viral Kondisi Kesehatan Jokowi: Wajah Pucat, Flek Hitam, Ada Apa?

Wajah Jokowi sempat tampak pucat, munculnya flek hitam, serta luka di bagian leher memicu spekulasi tentang kondisi kesehatan Presiden ke-7 RI tersebut.

Ajudan pribadi Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, mengklarifikasi bahwa tidak ada penyakit lain yang diderita mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

“Nggak ada, nggak ada (penyakit lain). Pure hanya alergi kulit,” kata Syarif, Minggu (22/6/2025).

Menurutnya, alergi tersebut menyebabkan peradangan, terutama di area wajah. Namun, kondisi Jokowi disebut sudah menunjukkan perbaikan.

“Memang secara medis disampaikan ke kami bahwa alerginya menyebabkan peradangan, tapi sekarang sudah membaik,” terang Syarif.

Terkait spekulasi bahwa Jokowi mengidap penyakit autoimun, Syarif memilih untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan penjelasan kepada tenaga medis.

“Kalau soal itu (autoimun), hanya dokter yang lebih tahu,” katanya.

Syarif menjelaskan bahwa gangguan kulit yang dialami Jokowi dipicu oleh perubahan cuaca setelah kunjungan kerja ke Vatikan beberapa waktu lalu.

“Mungkin karena cuaca di Eropa. Setelah pulang ke Indonesia, baru muncul alerginya,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *