Soal Korupsi Pengelolaan Dana Haji Kemenag, Abraham Samad Soroti Tata Kelola Bermasalah

JAKARTA – Eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyoroti permasalahan berulang dalam pengelolaan dana haji di Kementerian Agama. Menurutnya, kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menunjukkan adanya kelemahan sistemik dalam tata kelola dana haji.
“Dana haji dari tahun ke tahun selalu bermasalah. Kalau masalahnya tidak diperbaiki, maka akan berkembang menjadi korupsi,” ujar Abraham dalam wawancara dengan analis komunikasi politik Hendri Satrio di kanal YouTube Hendri Satrio Official, Jumat (8/8/2025).
Abraham menjelaskan, permasalahan pengelolaan dana haji bukan hanya soal individu, tetapi sistem yang tidak pernah dibenahi. “Kalau korupsi terjadi berulang-ulang, itu berarti ada masalah dengan tata kelolanya. Bukan sekadar orangnya, tapi sistemnya yang tidak beres,” tegasnya.
Menanggapi pembentukan Badan Pengelola Haji (BPH) oleh Presiden Prabowo Subianto, Abraham menyebut langkah ini sebagai salah satu solusi untuk memperbaiki pengelolaan dana haji.
“Mungkin tujuannya agar pengelolaan lebih transparan dan akuntabel,” katanya.
Terkait pemanggilan Yaqut oleh KPK, Abraham menilai proses ini menunjukkan adanya indikasi awal peristiwa pidana.
“Kalau sudah masuk tahap penyelidikan, berarti KPK sudah menemukan titik-titik awal adanya masalah di pengelolaan dana haji,” ungkapnya. Namun, ia menegaskan pentingnya tidak berspekulasi sebelum ada penetapan tersangka.
Abraham juga menyoroti rentannya pejabat tinggi, termasuk menteri, terhadap kasus korupsi. Ia menyebut pengelolaan anggaran yang tidak akuntabel menjadi salah satu penyebab utama.
“Ketika anggaran dikelola tidak sebagaimana mestinya, maka cenderung terjadi fraud atau korupsi,” jelasnya.
Untuk mencegah korupsi, Abraham menekankan pentingnya perbaikan tata kelola.
“Sistem itu seperti mesin. Kalau mesinnya tidak diperbaiki, dia akan terus memproduksi korupsi, siapa pun orangnya,” pungkasnya.