Nasional

Soal Kedekatan dengan Jokowi, Connie Bakrie: 2013 Tuh Saya Cinta Mati, Sekarang Benci Mati

  • August 22, 2025
  • 2 min read
Soal Kedekatan dengan Jokowi, Connie Bakrie: 2013 Tuh Saya Cinta Mati, Sekarang Benci Mati Guru Besar Saint Petersburg University Russia Connie Rahakundini Bakrie dalam YouTube Hendri Satrio Official. (Dok. SS/ YouTube Hendri Satrio Official)

JAKARTA – Guru besar St. Petersburg State University Russia, Connie Rahakundini Bakrie mengakui bahwa saat tahun 2013, dirinya dulu sangat mengagumi sosok Presiden ke-7 Joko Widodo.

Dalam podcast YouTube Hendri Satrio Official, ia mengatakan bahwa Joko Widodo merupakan satu-satunya sosok selain Sukarno yang memikirkan soal poros maritim dunia.

“Makanya gue 2013 tuh cinta mati. Jadi, kalo misalnya gue benci mati, lu jangan heran. Biasanya, orang benci mati, itu kan karena pernah cinta mati, kan?” ungkap Connie dalam podcast tersebut.

Connie menyoroti visi Jokowi yang menempatkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, sebuah gagasan yang menurutnya sangat visioner dan belum pernah diusung sejak era Presiden Soekarno.

“Sebenernya, momentum Jokowi jadi presiden, kenapa aku dukung awal? Yang awal banget, karena gue bilang, nih presiden keren banget loh. Mikirin negara ini poros maritim dunia. Sebelumnya, gak ada yang kayak gitu. Bung Karno mikir, kita poros dirgantara parah, poros maritim parah. Tapi, abis Bung Karno kan gak ada. Dateng Mas Jokowi,” kata Connie.

Selain itu, menurut Connie, Jokowi pada awal kepemimpinannya menunjukkan sikap rendah hati yang membuatnya semakin dikagumi.

“Jadi, gue kagum banget sama orang ini, ya. Dan dulu, dia sopan banget, kan. Saat ngomong pertama, ‘Bu Connie, udah betul saya ngomongnya?’ Karena orangnya kan rendah hati. Dulu rendah hati, sekarang tidak lagi,” katanya.

Visi poros maritim dunia yang diusung Jokowi, lanjut Connie, sangat ambisius. Ia menyebutkan gagasan tentang kapal selam Poseidon dan kemampuan Indonesia untuk mengimbangi Australia dengan jangkauan hingga 3.000 mil.

“Jadi, gue pikir, nih, Indonesia bakal keren, kita akan overlap ke arah Australia. Kita bisa ambil semua data dan semua apapun yang kita mau. Kita bisa kontrol ALKI kita gitu, ke arah atas begitu, ke arah barat demikian, kan. Berarti Indonesia poros maritim banget,” jelasnya.

Karena menyukai visi Jokowi tersebut soal poros maritim dunia, Connie bahkan menyempurnakan gagasannya dengan menambahkan dimensi dirgantara dan daratan.

“Malah, gue sempurnakan, ‘gak cukup poros maritim dunia, Pak Presiden. Harus ada dirgantara dan permukaan.’ Karena, kan, gak ada sekarang kapal bergerak sendiri. Kita, kan, mobile, dilindungi udara dan lain-lain. Gue jatuh cinta banget,” ujarnya.

Kekaguman Connie juga tercermin saat ia mengembangkan konsep perang di Sekolah Staf dan Komando (SESKO) Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

“Pokoknya, udah, lah, kita jadi negara poros maritim dunia,” tegasnya.

Meski begitu, Connie menyayangkan perubahan sikap Jokowi yang menurutnya tidak lagi rendah hati seperti dulu.

Namun, visi besar Jokowi tentang poros maritim dunia tetap menjadi poin yang membuatnya kagum di awal kepemimpinan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *