BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengaku telah mengirimkan surat resmi kepada tiga menteri di Kabinet Merah Putih terkait penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera.
Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq.
Dalam suratnya, politisi yang akrab disapa Cak Imin itu mengajak ketiga menteri tersebut untuk melakukan evaluasi total terhadap seluruh kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam, khususnya yang menjadi pemicu banjir bandang serta longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
“Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya, Tobat Nasuha. Itu kuncinya,” ujar Cak Imin saat menyampaikan sambutan pada Workshop Kepala Sekolah SMK untuk Program SMK Go Global di Kota Bandung, Senin (1/12/2025).
Pernyataan tersebut disiarkan langsung melalui akun YouTube resmi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Menurut Cak Imin, esensi dari Tobat Nasuha adalah evaluasi menyeluruh terhadap segala kebijakan yang berdampak pada lingkungan.
“Dari sejak kita berpikir, melangkah dan berbuat. Kiamat bukan sudah dekat. Kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” tegasnya.
Ketua Umum PKB itu menegaskan, bencana yang kerap berulang setiap akhir tahun tidak boleh lagi terjadi pada November dan Desember mendatang.
“Itu kebijakan-kebijakan dalam tanda petik evaluasi dan tobat, agar kan ini siklus tahunan ya di musim-musim bulan November-Desember ini harus dievaluasi total sehingga November nanti tidak terjadi lagi,” tutup Cak Imin.