Daerah

Sahroni Rela Jalan Kaki dari Cililitan ke Tebet Demi Makan Gratis

  • January 15, 2025
  • 2 min read
Sahroni Rela Jalan Kaki dari Cililitan ke Tebet Demi Makan Gratis Sahroni, pengepul barang bekas saat ditemui di Pasar PSPT, Tebet Timur, Jakarta Selatan. (Dok: Rujakpolitik.com)

JAKARTA – Sahroni, pengepul barang bekas di sekitar Jakarta, rela menunggu makan siang gratis yang disebarkan oleh seseorang di sekitar Pasar PSPT, Tebet Timur, Jakarta Selatan.

Pria asal pemalang ini berharap selalu mendapatkan makan gratis tersebut. Ia bahkan rela mengantri dan berjalan kaki dari tempat tinggalnya di Cililitan.

“Makan gratis di PSPT, siapa yang bagi sih enggak tau, saya taunya dari koran, pokoknya setiap hari jam 11 ada makan gratis,” kata Sahroni saat ditemui di Pasar PSPT, Senin (13/1/2025).

Baca: Kisah Tumina: Jaga Warung, Hidup Sehat dan Bebas Utang

Sahroni bercerita, setiap harinya makan gratis tersebut diberikan hampir ke 700 orang. Mereka bisa mengambil pada pagi, siang, atau sore.

“Buat sepiring aja gitu (porsinya), per orangnya. Ngantri gitu,” kata Sahroni.

Makan Gratis untuk Energi Kerja Malam

Sahroni membutuhkan makan gratis itu untuk bekerja pada malam hari. Ia sehari-hari bekerja membantu temannya mengepul barang-barang bekas.

Per hari, Sahroni hanya mendapatkan sekitar Rp 10.000 hingga Rp 20.000 dari membantu temannya tersebut.

“Sekitar Rp20.000 paling banyak, karena Rp10.000-Rp20.000 nggak cukup, jadi siangnya ya makan gratis gitu, baru malam kerja,” katanya.

Sebelum bekerja sebagai pengepul, Sahroni mengaku sempat bekerja serabutan di berbagai bidang.

Namun, fisiknya sudah tidak mampu lagi sehingga ia hanya bekerja mengepul demi kebutuhan sehari-hari.

“Kalau kerja udah nggak kuat ya, kalau jalan capek gitu. Kalau naik tangga aja udah ngos-ngosan gitu,” ucapnya.

Ia mengaku, pendapatannya yang hanya berkisar paling banyak Rp 20.000 itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Belum lagi, ia saat ini menumpang tinggal di tempat temannya di kawasan Cililitan.

Sehingga ia merasa harus berhemat dengan cara mengincar makan gratis tersebut demi memenuhi kebutuhan energi dirinya.

“Cukup enggak cukup, ya harus dicukup-cukupin,” kata Sahroni.

Baca: Akun Tokoh Publik Hilang setelah Komentari Pemerintah, Demokrasi Disebut Terancam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *