Saat Prabowo Dapat Dukungan dari Purnawirawan TNI…

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara halal bihalal yang diselenggarakan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa (6/5/2025).
Acara ini dihadiri para pensiunan TNI dan polisi, termasuk Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, mantan Panglima ABRI periode 1988-1993.
Pertemuan ini berlangsung di tengah isu tuntutan Forum Purnawirawan TNI-Polri yang meminta pencopotan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Forum tersebut melibatkan 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel, termasuk tokoh seperti Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Try Sutrisno.
Prabowo terlihat duduk bersama Try Sutrisno dan memberi gestur hormat sebelum berpidato. Plt Ketua PPAD Mayjen (Purn) Komaruddin Simanjuntak menegaskan dukungan penuh purnawirawan TNI-Polri kepada Prabowo.
“Pak Prabowo, percayalah, bahwa Bapak tidak sendirian. Di samping kami yang hadir semua di sini, Bapak bisa menyaksikan betapa bangganya seluruh purnawirawan Indonesia yang Bapak lihat di depan layar,” ujar Komaruddin.
Ia menyampaikan amanah dari keluarga besar TNI-Polri yang mendukung program dan kebijakan Prabowo untuk masa depan Indonesia.
Prabowo singgung generasi muda
Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung keberanian generasi muda dalam sejarah Indonesia.
Ia menyebut Panglima Besar Soedirman yang menjadi panglima di usia 29 tahun dan Ignasius Slamet Riyadi sebagai komandan brigadir di usia 22 tahun.
“Angkatan 45 berani mengambil sikap, padahal negara belum punya anggaran, belum punya administrasi, belum punya organisasi, senjata direbut. Kadang-kadang mengangkat dirinya pada saat orang tidak berani, mereka di usia muda berani tampil,” kata Prabowo.
Prabowo juga berbagi cerita pribadi tentang pamannya yang gugur di Tangerang pada usia muda, menegaskan bahwa bangsa Indonesia berdiri atas pengorbanan generasi muda.
Di sisi lain, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyindir pihak yang menuntut pemakzulan Gibran.
“Iyalah harus taat, kalau kau tidak taat konstitusi jangan tinggal di Indonesia,” tegas Luhut.
Ia memperingatkan agar Indonesia tidak terpecah belah oleh isu tersebut, terutama di tengah situasi dunia yang tidak menentu.
“Jangan kamu juga ikut menjadi bagian memecah belah. Dengar itu,” tambahnya.