JAKARTA – Analis komunikasi politik Hendri Satrio mengkritik keras gaya pencitraan para menteri di tengah bencana Sumatera dan menegaskan bahwa korban lebih membutuhkan pemenuhan kebutuhan pokok, empati, dan rehabilitasi jangka panjang, bukan sekadar konten media sosial.
Hensa menilai aksi menteri yang bergaya di depan kamera pada saat membantu korban bencana sebagai tindakan nirrasa dan berpotensi tidak tulus karena lebih menonjolkan figur pejabat ketimbang penderitaan korban.
Ia menekankan tiga syarat jika pejabat ingin berkonten saat bencana: harus punya rasa empati, tulus tidak sekadar cari elektabilitas, dan nyata berdampak pada perbaikan hidup korban.
Ia juga mengingatkan bahwa riset disertasinya menunjukkan aktivitas media sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas, hanya mendongkrak popularitas, sehingga konten bencana untuk kepentingan politik dinilai sia-sia dan justru membuka ruang kritik publik.
Simak selengkapnya dalam video berikut di Youtube Hendri Satrio Official.