Internasional

Rusia Bangun Jembatan Penghubung ke Korea Utara

  • May 2, 2025
  • 2 min read
Rusia Bangun Jembatan Penghubung ke Korea Utara Ilustrasi kedekatan hubungan Rusia-Korea Utara

JAKARTA – Rusia dan Korea Utara resmi memulai pembangunan jembatan jalan pertama yang akan menghubungkan kedua negara melalui Sungai Tumen di perbatasan mereka.

Proyek ini, yang diumumkan pada Rabu, 30 April 2025, disebut sebagai “tonggak sejarah” dalam hubungan bilateral kedua negara yang semakin erat, terutama setelah kerja sama militer mereka dalam konflik Rusia-Ukraina.

Jembatan sepanjang 850 meter ini akan menjadi jalur darat pertama untuk kendaraan bermotor antara Rusia dan Korea Utara, melengkapi satu-satunya jalur darat yang sudah ada sebelumnya, yaitu Jembatan Persahabatan rel kereta api peninggalan era Soviet.

Proyek ini telah lama direncanakan dan akhirnya disepakati dalam kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Pyongyang pada tahun 2024 lalu.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Mishustin menegaskan bahwa pembangunan jembatan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan simbol tekad kedua negara untuk mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama di berbagai bidang.

Jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan, memperlancar arus barang dan jasa, serta membuka peluang kerja sama ekonomi yang lebih luas antara Rusia dan Korea Utara.

Pembangunan jembatan ini juga dinilai sebagai respons atas meningkatnya tekanan dan isolasi internasional terhadap kedua negara.

Jembatan yang ditargetkan selesai pada musim panas 2026 ini diharapkan tidak hanya memperkuat konektivitas fisik, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan budaya antarwarga kedua negara.

“Signifikansinya jauh dari sekadar tugas teknik. Ini melambangkan keinginan bersama untuk memperkuat hubungan bersahabat dan bertetangga yang baik dan meningkatkan kerja sama antarwilayah,” kata Mishustin pada Rabu (30/4), seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen Rusia dan Korea Utara untuk terus memperkuat kemitraan di tengah tantangan global yang dihadapi.

Di tengah sanksi dan konflik geopolitik, Rusia dan Korea Utara terus memperkuat aliansi strategis, termasuk melalui kerja sama militer.

Beberapa waktu lalu, Korea Utara bahkan mengonfirmasi bahwa tentaranya turut membantu Rusia dalam perang di Ukraina, sementara Moskow diduga memberikan bantuan teknologi militer kepada Pyongyang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *