Politik

Puan Maharani: DPR Harus Berani Dikritik dan Menjawabnya dengan Kerja Nyata

  • October 2, 2025
  • 2 min read
Puan Maharani: DPR Harus Berani Dikritik dan Menjawabnya dengan Kerja Nyata Ketua DPR RI Puan Maharani. (Dok: Istimewa)

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan pentingnya anggota parlemen untuk terbuka terhadap kritik dan menjawabnya melalui kerja konkret yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal ini ia sampaikan dalam rapat paripurna khusus yang sekaligus menjadi bagian dari peringatan HUT ke-80 DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Puan menyampaikan Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2024–2025, mencerminkan evaluasi tahunan terhadap pelaksanaan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran oleh lembaga legislatif sejak dilantik pada Agustus 2024.

Menurut Puan, catatan sejarah terhadap lembaga legislatif tidak semata-mata akan bergantung pada jumlah undang-undang yang telah disahkan atau besarnya alokasi anggaran yang dikelola, tetapi pada dampak langsung dari keputusan-keputusan politik terhadap kehidupan rakyat.

“Apakah hidup rakyat lebih mudah dan nyaman, itulah yang akan dicatat sejarah,” ujar Puan di hadapan seluruh anggota dewan dan tamu undangan yang hadir.

Ia menekankan bahwa kritik dari masyarakat adalah sesuatu yang sah dan bahkan dibutuhkan dalam demokrasi, karena menjadi pengingat bagi parlemen untuk tetap berpijak pada kepentingan publik.

“DPR RI harus berani dikritik dan menjawabnya dengan kerja nyata,” tegasnya.

Lebih lanjut, Puan juga mengajak seluruh wakil rakyat untuk mengubah orientasi dalam berdialog, dari sekadar membahas elite ke arah kepentingan rakyat banyak.

“Sudah selayaknya sebagai wakil rakyat, kita yang harus lebih sibuk membicarakan rakyat, bukan rakyat yang sibuk membicarakan kita,” ucapnya.

Dengan nada reflektif, Puan menyampaikan permintaan maaf atas kinerja DPR yang dinilainya belum sempurna selama satu tahun terakhir. Ia menyatakan bahwa segala kritik dan masukan dari masyarakat akan dijadikan bahan introspeksi serta pemacu semangat dalam menjalankan tugas.

“Dengan penuh kerendahan hati, kami meminta maaf apabila belum sepenuhnya dapat menjalankan tugas sebagai wakil rakyat secara sempurna. Kami akan menjadikan kritik dan masukan sebagai pendorong untuk memenuhi amanat rakyat,” katanya.

Menutup laporan kinerjanya, Puan menegaskan pentingnya sinergi antara visi dan aksi dalam membangun kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.

“Visi tanpa aksi hanyalah mimpi, tetapi aksi bersama dengan visi yang jelas akan membawa kebaikan bagi semua,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *