Presiden Prabowo dan Menkes Budi Gunadi Bahas Penambahan Dokter, Bukan Reshuffle Kabinet

JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa rapat terbatas antara Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (3/6/2025) tidak membahas perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih.
Pertemuan tersebut justru fokus pada strategi pemerintah untuk meningkatkan jumlah dokter dan kesejahteraan tenaga medis di Indonesia.
“Pertemuan Bapak Presiden Prabowo dengan Menteri Kesehatan membahas penambahan jumlah dokter, dan (meningkatkan) kesejahteraan dokter, tidak membahas reshuffle,” kata Seskab Teddy, Kamis (5/6/2025).
Dalam rapat yang berlangsung selama sekitar 2,5 jam tersebut, Menkes Budi Gunadi juga melaporkan tren kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara serta situasi penularan di Indonesia.
Selain itu, Presiden dan Menkes membahas sejumlah isu strategis lainnya, termasuk upaya peningkatan jumlah dokter dan kesejahteraan mereka.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi enggan menanggapi isu pencopotan dirinya dari jabatan menteri usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Ia menegaskan bahwa keputusan mengenai reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.
“Wah, itu haknya beliau. Tanya beliau, ya,” kata Budi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa.
Budi juga memilih bungkam terkait isu teguran dari Presiden akibat pernyataan kontroversialnya di depan publik, termasuk soal warga berpendapatan Rp 15 juta yang disebut lebih sehat dibandingkan mereka yang berpendapatan Rp 5 juta, serta pernyataan bahwa laki-laki dengan ukuran celana jeans 33-34 lebih cepat “menghadap Allah”.
Ia hanya menyebut bahwa dirinya mendapat senyuman dari Presiden.
“Dapat senyuman,” kata dia.