Prabowo Kunjungi India 24-26 Januari, Temui Narendra Modi
Presiden Prabowo Subianto usai menemui dengan Raja Inggris, King Charles III di Buckingham Palace, Kamis, (21/11/2024). JAKARTA – Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu RI) telah mengumumkan jadwal kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto terbaru.
Prabowo dijadwalkan untuk mengunjungi India pada 24-26 Januari 2025 atas undangan Perdana Menteri Republik India, Narendra Modi.
“Kunjungan ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama Presiden Prabowo Subianto ke India yang juga akan menjadi tanda peringatan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India,” demikian keterangan Kemenlu RI pada Kamis (16/1/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan strategis antara kedua negara yang telah terjalin sejak 2018.
Nantinya, Prabowo akan disambut dalam sebuah upacara oleh Presiden Droupadi Murmu di Istana Kepresidenan India, Rashtrapati Bhavan.
Pada 25 Januari 2025, sang presiden akan melanjutkan agenda kunjungannya dengan bertemu Perdana Menteri Narendra Modi di Hyderabad House.
“Presiden juga akan dijadwalkan untuk melakukan kunjungan ke Raj Ghat dalam rangka melakukan penghormatan kepada Mahatma Gandhi,” tulis Kemenlu RI.
Prabowo dan Narendra juga akan menyaksikan pertukaran beberapa Memorandum Kesepahaman antara pemerintah kedua negara di berbagai sektor.
Hal itu termasuk kesehatan, budaya, pendidikan, keamanan dan keselamatan maritim, serta obat-obatan tradisional.
Di hari terakhir kunjungan, Prabowo akan menghadiri upacara perayaan Hari Republik India yang ke-76 sebagai tamu kehormatan.
Prabowo akan menjadi Presiden Indonesia keempat yang diundang sebagai tamu kehormatan India.
Undangan itu pun bersamaan dengan pertunjukan bersejarah, yaitu defile dan marching band dari 352 personel militer Indonesia yang akan berpartisipasi dalam parade peringatan Hari Republik India.
“Kunjungan Presiden Indonesia ke India menegaskan penguatan serta perluasan kerja sama strategis antara Indonesia dan India, khususnya di sektor ekonomi, pertahanan, dan maritim, sejak kedua negara telah sepakat untuk menjadi Mitra Komprehensif Strategis pada tahun 2018,” tulis Kemenlu RI.
