JAKARTA – Pemerintah memastikan menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) secara penuh untuk penanganan darurat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat, menyusul instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan bencana ini sebagai prioritas nasional.
“Bapak Presiden memberikan instruksi agar situasi ini diperlakukan sebagai prioritas nasional, termasuk jaminan bahwa dana dan logistik nasional tersedia secara penuh, secara total,” tegas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam konferensi pers perkembangan penanggulangan bencana Sumatera, Rabu (3/12/2025).
“Salah satunya pada saat tanggap darurat ini menggunakan dana siap pakai,” lanjutnya.
Pratikno menegaskan, Presiden telah memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga untuk bekerja ekstra responsif, mulai dari penyelamatan korban, distribusi bantuan, hingga pemulihan infrastruktur.
“Artinya terus dilakukan penanganan nasional dengan mengerahkan sumber daya maksimal pemerintah pusat dari seluruh kementerian dan lembaga,” ujarnya.
Di tengah duka yang melanda, pemerintah menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
“Duka ini adalah duka kita bersama, duka kita sebangsa dan setanah air,” kata Pratikno.
Hingga Rabu pagi (3/12/2025), data Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB mencatat 753 jiwa meninggal dunia, 650 jiwa hilang, serta 2.600 jiwa luka-luka akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi tersebut.
Di Aceh saja, banjir bandang yang terjadi pada 26 November 2025 menyebabkan empat orang meninggal, ribuan rumah rusak berat, serta 15.110 jiwa dari 3.992 kepala keluarga mengungsi. Akses utama menuju Kabupaten Gayo Lues terputus total, membuat wilayah itu terisolasi.
Dana Siap Pakai yang kini digelar merupakan dana khusus dalam APBN yang ditempatkan di BNPB untuk kebutuhan tanggap darurat yang menuntut kecepatan dan ketersediaan dana segera. Berbeda dengan dana kontijensi (prabencana) maupun dana hibah sosial (pasca-bencana), DSP wajib selalu tersedia saat status keadaan darurat ditetapkan.
Pemerintah menegaskan penanganan bencana di Sumatera terus berjalan cepat, efektif, dan responsif dengan mengerahkan seluruh sumber daya nasional.