Nasional

Prabowo Bantah Narasi Ekonomi Gagal, Klaim Investasi Tercapai dan Pengangguran Menurun

  • July 21, 2025
  • 2 min read
Prabowo Bantah Narasi Ekonomi Gagal, Klaim Investasi Tercapai dan Pengangguran Menurun Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Penutupan Kongres PSI tahun 2025. (Tangkapan Layar YouTube/Partai Solidaritas Indonesia)

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menepis narasi negatif yang menyebutkan kondisi ekonomi Indonesia memburuk. Ia menegaskan bahwa ada pihak yang sengaja menggambarkan perekonomian nasional seolah-olah berada dalam kegagalan.

“Usaha untuk membuat seolah-olah Indonesia dalam keadaan susah, Indonesia dalam keadaan gelap. Indonesia ekonomi gagal. Itu saudara-saudara, itu adalah upaya menurunkan semangat kita dan itu tidak benar,” ujar Prabowo dalam pidato penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia, dikutip dari YouTube Partai Solidaritas Indonesia, Senin (21/7/2025).

Prabowo mengklaim pemerintah telah berhasil mencapai sejumlah target ekonomi. Salah satunya adalah realisasi investasi yang telah memenuhi target tahunan pada Agustus 2025, berdasarkan laporan Menteri Investasi dan Hilirisasi.

“Empat bulan sebelum tahun selesai, target investasi sudah tercapai,” tegas Prabowo.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa angka pengangguran telah menurun, merujuk laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

“Kepala BPS lapor ke saya, angka pengangguran menurun. Angka kemiskinan absolut menurun. Ini BPS. Saudara-saudara,” kata Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyinggung keberhasilan Badan Pengelola Investasi Danantara yang kini mengelola aset senilai sekitar 1.000 miliar dollar AS.

Namun, data resmi BPS justru menunjukkan fakta berbeda. Per Februari 2025, jumlah pengangguran tercatat mencapai 7,28 juta orang, naik 83.450 orang dibandingkan Februari 2024.

“Sebanyak 7,28 juta orang atau 4,76 persen dari total angkatan kerja pada Februari 2025 merupakan pengangguran,” ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (5/5/2025).

BPS juga mencatat adanya kenaikan jumlah angkatan kerja sebanyak 3,67 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya, yang didorong oleh lulusan baru dan ibu rumah tangga yang kembali mencari pekerjaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *