Berita Sport

Portugal Juara Nations League, Ronaldo Menangis Haru

  • June 9, 2025
  • 3 min read
Portugal Juara Nations League, Ronaldo Menangis Haru

Tim nasional Portugal berhasil meraih gelar juara UEFA Nations League 2025 setelah mengalahkan Spanyol melalui drama adu penalti di Allianz Arena, Munich, Jerman, pada Minggu (9/6) malam waktu setempat. Pertandingan final yang berlangsung ketat itu berakhir dengan skor 2-2 hingga babak tambahan waktu, sebelum Portugal unggul 5-3 di babak adu penalti.

Spanyol membuka keunggulan lebih dahulu lewat gol Martin Zubimendi di menit ke-21. Gelandang muda Real Sociedad itu berhasil menyelesaikan skema serangan cepat yang membelah pertahanan Portugal. Namun, keunggulan Spanyol tak bertahan lama. Hanya lima menit berselang, Portugal menyamakan kedudukan lewat sundulan tajam Nuno Mendes, memanfaatkan umpan sepak pojok yang gagal diantisipasi dengan baik oleh lini belakang Spanyol.

Di menit-menit akhir babak pertama, Mikel Oyarzabal kembali membawa Spanyol unggul 2-1 lewat sepakan mendatar ke tiang jauh, memanfaatkan kelengahan pertahanan Portugal. Skor ini bertahan hingga turun minum, menandai dominasi Spanyol selama babak pertama.

Masuk babak kedua, Portugal meningkatkan intensitas serangan mereka. Cristiano Ronaldo, yang menjadi kapten dan motor serangan, akhirnya mencetak gol penyeimbang di menit ke-61. Gol tersebut tercipta dari tendangan voli kaki kiri di dalam kotak penalti, hasil pantulan bola liar yang disambar Ronaldo tanpa keraguan. Skor 2-2 bertahan hingga akhir waktu normal dan tambahan waktu 2×15 menit.

Laga pun harus ditentukan lewat adu penalti. Dalam momen krusial ini, kiper Portugal Diogo Costa tampil sebagai pahlawan setelah menggagalkan penalti Alvaro Morata. Sementara itu, kelima penendang Portugal menjalankan tugas mereka dengan sempurna, dengan Ruben Neves menjadi eksekutor terakhir yang memastikan kemenangan.

Usai gol penentu tercipta, Cristiano Ronaldo tak kuasa menahan air mata. Ia terlihat berlutut di tengah lapangan sambil menangis haru. Ini menjadi gelar internasional ketiganya bersama Portugal, setelah Piala Eropa 2016 dan UEFA Nations League 2019. Tangisan Ronaldo menjadi simbol emosional atas pencapaian yang disebutnya sebagai bukti cinta pada negara dan penutup manis kariernya di level tim nasional.

Ronaldo sempat ditarik keluar pada menit ke-88 karena mengalami cedera otot ringan, namun ia tetap berada di sisi lapangan dan menyaksikan seluruh rangkaian adu penalti. Dalam wawancara usai pertandingan, ia menyebut gelar ini lebih berharga dari semua trofi klub yang pernah ia menangkan. Ia juga memberi sinyal bahwa ini bisa jadi momen perpisahan dari panggung internasional, menyebut tugasnya di timnas sudah “selesai dengan bahagia”.

Kemenangan ini menjadikan Portugal sebagai tim pertama yang dua kali menjuarai UEFA Nations League, setelah sebelumnya meraih trofi edisi perdana pada 2019. Pelatih Roberto Martínez memuji mental juara yang ditunjukkan timnya, menyebut kemenangan ini sebagai hasil perjuangan keras sepanjang turnamen. Ia juga menyanjung performa Nuno Mendes yang dinobatkan sebagai Man of the Match.

Di sisi lain, pelatih Spanyol Luis de la Fuente mengakui keunggulan Portugal dalam duel adu mental di babak penalti. Meski kecewa, ia tetap memberi apresiasi atas permainan para pemain mudanya seperti Lamine Yamal yang tampil impresif sepanjang laga. Final ini juga tercatat sebagai duel resmi pertama antara Portugal dan Spanyol di partai final kompetisi UEFA, menambah panasnya rivalitas Iberia yang sudah berlangsung selama berdekade.

Dengan hasil ini, Portugal sekali lagi menegaskan diri sebagai kekuatan besar sepak bola Eropa. Bagi Cristiano Ronaldo, gelar ini menjadi semacam epilog yang heroik, diwarnai air mata, pelukan rekan-rekan, dan kebanggaan mendalam atas bendera negaranya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *