PKB Soal Ucapan Miftah: Kontradiktif Dengan Presiden Prabowo
Jakarta – Ketua Fraksi PKB DPR RI, Jazilul Fawaid, mengkritik pernyataan Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana, yang ditujukan kepada seorang pedagang es teh dalam sebuah ceramah di Magelang, Jawa Tengah. Ia menilai ucapan tersebut bertentangan dengan karakter Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Jazilul, Presiden Prabowo selalu menunjukkan kepedulian terhadap rakyat kecil, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan. Komitmen Presiden adalah untuk memberantas kemiskinan dan melindungi orang-orang lemah di Indonesia.
“Sementara ada orang dekatnya yang berbeda arah, tentu itu kontradiktif dan pasti akan jadi sorotan,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Ia menyatakan bahwa kejadian ini harus menjadi pembelajaran, baik untuk Miftah sendiri maupun masyarakat secara umum. Sebagai seorang pejabat negara yang juga dikenal sebagai tokoh agama, Miftah diharapkan lebih bijak dalam memilih kata-kata, terutama dalam suasana formal seperti ceramah.
Jazilul juga tidak menampik adanya desakan masyarakat agar Miftah diberhentikan dari jabatannya. Menurutnya, reaksi tersebut mencerminkan kemarahan publik. “Ya setiap orang boleh kan menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram. Ya kita nggak bisa melarang,” ujarnya.
Sebelumnya, pernyataan Miftah dalam ceramahnya di Magelang menjadi viral di media sosial. Banyak yang mengecam ucapan tersebut karena dianggap melecehkan seorang pedagang es teh dan tidak mencerminkan sikap seorang penceramah yang diharapkan memberikan kedamaian dan motivasi.
Miftah Maulana saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Merah Putih, setelah ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.