Daerah

Penjual Kerupuk Ini Sebut Daya Beli Masyarakat Rendah, Berharap Ekonomi Indonesia Pulih

  • January 20, 2025
  • 2 min read
Penjual Kerupuk Ini Sebut Daya Beli Masyarakat Rendah, Berharap Ekonomi Indonesia Pulih Irham, penjual kerupuk yang memiliki kondisi fisik tunanetra. (Dok Rujakpolitik.com)

JAKARTA – Di tengah kesibukan ibu kota, seorang pria tunanetra bernama Irham menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan ketekunan.

Sejak tahun 1988, Irham telah menetap di Jakarta dan mencoba beberapa peluang sebelum akhirnya berjualan kerupuk.

Meskipun keterbatasan fisiknya, hal itu tidak menghalanginya untuk berjuang demi kehidupan yang lebih baik.

“Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, saya tetap berusaha untuk terus melanjutkan usaha ini,” ungkapnya dengan penuh semangat.

“Setiap usaha yang saya lakukan selalu memberikan harapan, dan saya percaya bahwa jika ada uang, semua akan terasa lebih mudah,” lanjutnya.

Penghasilan Tak Selalu Stabil

Sebelum berjualan kerupuk, Irham mengatakan dirinya pernah menjalani profesi sebagai pengamen dan kuli bangunan, sebelum pada 2009 ia mulai berjualan kerupuk.

Irham mengatakan, penghasilannya dari berjualan kerupuk tidak selalu stabil.

Ia mengaku, dahulu ia bisa menjual hingga 20 bungkus per hari. Namun kini, Irham hanya mampu menjual rata-rata 5 bungkus sehari.

“Dulu, saya bisa menjual sekitar 20 bungkus dalam sehari, tetapi saat ini, saya hanya bisa menjual rata-rata 5 bungkus. Ini jauh berbeda dari masa lalu ketika saya bisa menjual 250-300 bungkus dalam seminggu,” keluhnya.

Meskipun demikian, ia tetap bersyukur atas apa yang dimilikinya. Pria yang sempat menjalani aktivitas sebagai pengamen ini percaya bahwa semua usaha pasti ada hasilnya.

“Alhamdulillah, waktu saya ngamen, saya bisa membeli sawah. Dari hasil jualan kerupuk, saya bisa membangun rumah,” tambahnya.

Berharap Kondisi Ekonomi Indonesia Pulih

Irham berharap agar kondisi ekonomi di Indonesia dapat kembali pulih.

Menurutnya, saat ini masyarakat tak memiliki daya beli yang baik sehingga ini pun juga cukup memberatkan dirinya sebagai pedagang.

“Harapan saya adalah agar ekonomi bisa lebih maju dan kembali normal seperti sebelumnya. Saya ingin melihat masyarakat memiliki daya beli yang lebih baik,” harapnya.

Ia juga menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan pemimpin negara, seperti Gubernur atau Presiden, untuk menyampaikan harapannya akan kesejahteraan rakyat.

“Jika saya bertemu dengan pemimpin, saya ingin menyampaikan bahwa harapan utama kami adalah kesejahteraan. Kami ingin hidup dengan layak dan mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah,” ujarnya.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, ia terus berusaha dan berharap untuk masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk keluarganya dan masyarakat di sekitarnya.

“Saya berharap kita semua tidak berputus asa dan terus bersemangat untuk melakukan hal-hal positif. Kita harus tetap optimis dan berjuang demi kehidupan yang lebih baik,” tutupnya dengan penuh harapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *