“Pemerintah Harus Mikir, Bukan Rakyatnya Diomelin”

JAKARTA – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio menegaskan pemerintah harus mendengarkan aspirasi rakyat ketimbang menyalahkan mereka, sembari menyoroti kebijakan menteri yang dinilai membingungkan dan kurang terkoordinasi.
Hal ini ia sampaikan dalam kanal YouTube Hendri Satrio Official, di mana ia menyoroti fenomena pengibaran bendera Jolly Roger One Piece sebagai bentuk protes masyarakat terhadap kebijakan pemerintah saat ini.
“Pemerintah tuh harus mikir kalau digini-giniin sama rakyat. Bukan rakyatnya diomelin. Rakyat tuh jangan disalahin begini-beginian. Dikasih pengertian, pemerintah juga bikin kebijakan aneh-aneh.” ujarnya dalam tayangan tersebut.
Hensa menyoroti kebijakan menteri seperti pemblokiran rekening atau wacana WA Group berbayar yang membingungkan masyarakat.
Ia menilai komunikasi pemerintah sering tidak efektif, hal ini menyebabkan kebijakan sulit dipahami rakyat sehingga muncul fenomena protes masyarakat seperti pengibaran bendera One Piece tersebut.
“Kan bisa begini, daripada pemerintah ngambilin duit rakyat kecil-kecil kayak WA Group atau apa pun. Udah kasih amnesti semua koruptor. Tapi duitnya balikin. Mau yang kecil, mau yang gede lo balikin semua, maksud saya solusi-solusi gini yang harusnya dipikirin pemerintah,” ujarnya.
Hensa pun memuji visi Presiden Prabowo Subianto dalam Paradox Indonesia yang berfokus pada pengentasan kemiskinan melalui program makan bergizi gratis dan pendidikan rakyat.
Namun, ia menyoroti adanya kesenjangan antara visi tersebut dengan pelaksanaan di lapangan. Program seperti Koperasi Merah Putih belum sepenuhnya terlaksana. Penyebabnya, menurut Hensa, adalah komunikasi yang kacau antara menteri dan rakyat.
“Pak Prabowo ini memang punya cara yang berbeda. Dalam mengelola negara. Negara kaya tapi kemiskinannya banyak. Dia coba untuk kurangi itu.”
Lebih lanjut, Hensa menekankan pentingnya mengembalikan dana hasil korupsi untuk memperkuat keuangan negara.
Menurutnya, mengejar dana besar dari koruptor lebih bijak daripada membebani rakyat kecil dengan kebijakan yang tidak jelas. Langkah ini dapat mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Ia juga menyerukan perbaikan komunikasi pemerintah.
“Makanya komunikasinya sering kacau-kacau kan. Ada lagi ya komunikasinya tuh gak bagus lah.” ujar Hensa.
Hensa optimistis bahwa dengan komunikasi yang lebih baik, visi besar Prabowo dapat terwujud. Ia mendorong menteri untuk lebih selaras dengan presiden dan rakyat.
Sinergi ini penting untuk memastikan program pro-rakyat berjalan sukses. Diskusi ini menjadi pengingat akan pentingnya kepekaan pemerintah terhadap aspirasi masyarakat.
“Tapi ini udah beres semua belum? Nah ini belum tentu. Kenapa? Karena ada gap Pak Prabowo dengan para menterinya kemudian dengan rakyatnya.” pungkas Hensa.