Peluncuran Buku Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Berpotensi Mundur dari HUT ke-80 RI
Mensesneg Prasetyo Hadi ditunjuk sebagai Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto. [Dok. Instagram/@prasetyo_hadi28] JAKARTA – Peluncuran buku hasil proyek penulisan ulang sejarah Indonesia kemungkinan tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana awal, yaitu bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.
Hal ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
“Ada kemungkinan mundur,” kata Pras menjawab pertanyaan terkait jadwal peluncuran buku tersebut di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (5/8/2025).
Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang digagas pemerintah melalui Menteri Budaya Fadli Zon saat ini masih dalam tahap penyusunan.
Proyek ini ditargetkan selesai pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI.
Namun, proses penyusunan buku ini tidak luput dari sorotan publik. Proyek ini memicu kontroversi dan menuai kritik dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat sipil hingga sejarawan, yang mempertanyakan tujuan dan pendekatan penulisan ulang sejarah tersebut.
Fadli Zon menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan 130 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
“Kita melibatkan 130 para sejarawan, para ahli-ahli sejarah. Untuk sekarang ini, kita tulis 10 bab, tapi tidak (secara) detail tentunya, termasuk dari temuan-temuan awal,” ujar Fadli.
Ia juga menegaskan bahwa proyek ini tidak dimaksudkan untuk mengubah atau menghapus sejarah. Untuk memastikan transparansi, Fadli menyampaikan rencana menggelar uji publik pada Juli lalu guna mengakomodasi masukan masyarakat.
Meski demikian, hingga kini belum ada kepastian lebih lanjut mengenai jadwal peluncuran buku tersebut. Pemerintah terus berupaya menyelesaikan proyek ini dengan melibatkan para ahli untuk memastikan kualitas dan akurasi sejarah yang ditulis.
