Parah! Miftah Maulana Hina Penjual Es di Pengajian, Banjir Kritik Netizen
Jakarta – Penceramah sekaligus Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman menuai kritik keras dari netizen imbas aksi tidak terpujinya di atas panggung.
Pria yang akrab disapa Miftah tersebut terlihat melontarkan kata kasar kepada seorang penjual es. Aksinya tersebut dilakukan saat menghadiri acara Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan Bin Yahya.
Kejadian bermula saat Miftah diminta memborong dagangan penjual es tersebut oleh para jamaah. Miftah lantas memanggil penjual es tersebut dan menanyakan dagangannya.
“Es teh mu sih akeh (masih banyak) nggak? Masih?” tanya Miftah.
Alih-alih memborong, Miftah malah melontarkan kata kepada penjual es tersebut.
“Ya sana jual goblok!” ucap Miftah dengan bahasa Jawa.
Ironisnya, kalimat hinaan tersebut disambut tawa oleh mereka yang duduk sepanggung dengan Miftah.
Miftah melanjutkan, apabila dagangan yang dijajakan tidak laku, maka itu merupakan sebuah takdir.
“Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah takdir,” tuturnya yang kemudian juga disambut tawa oleh hadirin.
Aksi olok-olok ini lantas memancing reaksi netizen Indonesia. Tidak sedikit yang mengkritik Miftah dan membela pedagang es tersebut.
Salah seorang pegiat media sosial, Mazzini menulis dalam cuitannya, “Temen-temen domisili Magelang kalau kenal dengan bapak penjual es yg dipermalukan Gus Miftah ini tolong minta kontak beliau atau keluarganya dong, mau bantu beliau dikit-dikit Setelah nonton video full, Gus Miftah terhitung dua kali goblokin penjual air es, di awal sesi dan di pertengahan sesi ceramahnya, karena kondisi saat itu habis ujan tapi malah jualan air es,”.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) yang juga tokoh NU Islah Bahrawi Islah Bahrawi juga turut merespon kejadian ini di platfrom media sosial X.
“Semoga penjual minuman yg digoblok2in penceramah agama itu ditinggikan derajatnya oleh Allah. Beban di atas kepalanya mungkin tak bernilai dibanding harga sendal si penceramah. Tapi ingat, dia sedang berjihad menafkahi keluarganya! Sungguh Allah adalah seadil-adilnya penilai,” tulisnya.
“Tidak semua orang hidup sesuai standar kita. Bapak penjual minuman yang “goblok” malam itu, mendapatkan 10 ribu rupiah dan ditunggu oleh istri dan 2 anaknya. Meski nasib antar manusia berbeda, semua manusia sejatinya dilahirkan dengan harga diri yang sama,”, tulis Islah dalam unggahan berbeda.