Nasdem Sebut Peluang Koalisi dengan PKS Akan Dibahas Secara Bertahap

JAKARTA – Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar pertemuan untuk membahas sejumlah isu strategis, termasuk desain sistem pemilu menjelang Pemilu 2029. Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Saan Mustopa, menegaskan bahwa fokus pembicaraan bukanlah soal pembentukan koalisi, melainkan terkait sistem politik dan desain pemilu ke depan.
“Terutama terkait dengan soal nanti desain untuk Pemilu 2029 itu seperti apa? Jadi kita lebih kepada sistem politiknya, desain politiknya seperti apa untuk menuju Pemilu 2029,” ujar Saan dalam konferensi pers usai menerima kunjungan kepengurusan PKS, sebagaimana dilihat dari kanal Youtube PKSTV, Rabu (27/8/2025).
Saan menambahkan bahwa pembahasan mengenai kemungkinan koalisi masih dianggap terlalu dini.
“Jadi lebih kepada itu yang kita bicarakan, nah soal-soal yang lain (berkoalisi) itu nanti sambil jalan. Karena memang hubungan nanti dengan PKS ini, ini bukan hanya hari ini saja, nanti ini konteksnya juga ke depan,” sambungnya.
Menjawab pertanyaan wartawan soal peluang kembalinya Koalisi Perubahan bersama PKS pada Pemilu 2029, Saan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR menyatakan bahwa topik tersebut belum dibahas secara mendalam.
“Tadi kita belum, itu (Pemilu 2029) masih panjang ya yang soal itu,” jawabnya.
Saan menjelaskan bahwa pertemuan ini lebih ditujukan untuk memperkuat komitmen bersama antara Nasdem dan PKS dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kedua partai, yang menjadi bagian dari koalisi pemerintahan, bertekad menyukseskan program-program prioritas Kabinet Merah Putih.
“Jadi punya komitmen yang sama untuk bersama-sama bertanggung jawab menyukseskan pemerintahan Presiden Pak Prabowo dengan program-program prioritasnya yang memang harus kita dukung secara bersama-sama,” ujar Saan.
Pendalaman Isu Strategis
Sementara itu, Presiden PKS, Al Muzzammil Yusuf, menyampaikan bahwa pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menghasilkan kesepakatan untuk mendalami isu-isu strategis yang relevan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
“Kami bersama Nasdem, tadi Pak Saan (Mustofa) sudah bicara, hubungan yang lama, dialog yang sering, dan kami juga Alhamdulillah menyepakati untuk ada pendalaman isu-isu strategis yang dipandang penting untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Al Muzzammil.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah sistem kepemiluan di Indonesia. PKS dan Nasdem sepakat untuk mencari formula pemilu yang lebih efisien namun tetap menghasilkan kualitas demokrasi yang lebih baik.
“Isu-isu terkait dengan situasi demokrasi, ya bagaimana menuju pemilihan yang terbaik, pemilu kita yang bisa lebih murah, tetapi dapat menghasilkan kepentingan yang lebih baik. Itu saya kira tema besar yang perlu pendalaman dari kami bersama, baik dalam fraksi maupun dua lembaga think tank partai,” ujar Al Muzzammil.
Kedua partai juga bersepakat untuk terus mengadakan diskusi guna mengkaji isu-isu strategis tersebut.
“Titik temu yang bisa dicapai oleh kami, kami akan lakukan diskusi dan juga mungkin menyampaikan ke publik kajian-kajian kami itu. Itu poin yang kami bicarakan,” tutup Al Muzzammil.