JAKARTA — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka secara resmi menyampaikan permohonan maaf atas insiden mobil pengangkut Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak satu guru dan 21 siswa SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12/2025) siang.

“Atas nama pemerintah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan menyayangkan kejadian ini,” ujar Gibran dalam keterangan resminya, Kamis.

Ia menegaskan pemerintah akan memberikan penanganan maksimal, baik medis maupun pendampingan psikologis bagi para korban.

“Saya mendorong penanganan medis yang maksimal bagi para korban, serta pendampingan dan trauma healing bagi para siswa dan guru SDN Kalibaru 01,” tambahnya.

Gibran juga meminta dilakukan pengusutan tuntas, penegakan hukum yang transparan, serta evaluasi menyeluruh terhadap program MBG.

“Saya juga telah meminta agar segera dilakukan pengusutan tuntas, penegakan hukum, dan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Tidak boleh terulang,” tegasnya.

Usai merilis pernyataan, Gibran langsung bertolak menjenguk para korban yang dirawat di dua rumah sakit berbeda.

Pertama, ia mengunjungi RSUD Koja sekitar pukul 15.35 WIB. Menggunakan batik cokelat, Gibran yang didampingi Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana disambut antusias warga yang berada di lokasi. Kunjungan di RSUD Koja berlangsung sekitar 20 menit.

Saat hendak meninggalkan rumah sakit, sejumlah wartawan mencoba meminta keterangan tambahan terkait kondisi korban dan langkah evaluasi program MBG. Namun Gibran hanya tersenyum, mengatupkan tangan, lalu masuk ke mobil dinas tanpa sepatah kata pun.

Perjalanan dilanjutkan ke RSUD Cilincing untuk menjenguk tiga siswa lainnya. Kedatangannya kembali memicu kerumunan warga yang berdesakan di pintu IGD sembari mengabadikan momen dengan ponsel. Gibran keluar dari rumah sakit tersebut sekitar pukul 16.48 WIB dan langsung bertolak meninggalkan lokasi.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, total korban mencapai 22 orang: 21 siswa dan satu orang guru.

Sebanyak 14 siswa dirawat di RSUD Cilincing, sedangkan tujuh siswa dan satu guru dirawat di RSUD Koja. Hingga Kamis pukul 15.30 WIB, 11 korban dari RSUD Cilincing telah diperbolehkan pulang, sementara sisanya masih menjalani rawat inap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *