Menteri UMKM Dorong Para Pedagang UMKM Go Digital

JAKARTA – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman melakukan dialog langsung dengan pedagang batagor di Tebet EcoPark, Jakarta Selatan.
Dalam wawancara di kanal YouTube Hendri Satrio Official, Menteri Maman berbincang dengan Muhammad Arifin, yang akrab disapa Beni, seorang pedagang batagor yang telah menjalankan usahanya dengan penuh semangat.
Dalam perbincangan tersebut, Beni menceritakan bahwa modal awal untuk usaha batagornya sekitar Rp200.000 untuk tiga kilogram bahan baku. Penjualannya bervariasi, dengan pendapatan harian rata-rata Rp100.000 hingga Rp120.000 pada hari biasa, dan bisa mencapai Rp300.000 pada akhir pekan.
“Kalau rame-ramenya, bawa pulang bersih Rp150.000, Pak. Keuntungan sekitar Rp80.000, kira-kira 50% dari modal,” ujar Beni.
Menteri Maman memberikan perhatian khusus pada pengelolaan keuangan usaha mikro. Ia menekankan pentingnya disiplin dalam memisahkan keuntungan dari modal.
“Jangan sampai uang keuntungan dipakai untuk belanja kebutuhan lain. Konsistensi keuangan itu penting supaya usaha tidak ‘bobol’ dan bisa terus berjalan,” pesannya kepada Beni.
Selain itu, Maman juga mendorong Beni untuk memanfaatkan teknologi demi meningkatkan penjualan.
“Sekarang bukan hanya soal daya beli, tapi gaya beli masyarakat sudah berubah. Banyak yang pesan makanan lewat online,” ujarnya.
Ia menyarankan Beni untuk mendaftarkan usaha batagornya di platform seperti GoFood atau GrabFood sebagai tambahan kanal penjualan, tanpa meninggalkan lapak di Tebet EcoPark.
“Ini cuma buat nambah penjualan, bukan ninggalin yang di sini,” tambah Maman.
Beni, yang menggunakan ponsel Android, tampak antusias dengan saran tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa stok batagor yang tidak habis dapat disimpan di freezer hingga dua hari, menunjukkan upayanya menjaga kualitas produk.