Menkomdigi: UMKM Perempuan Motor Utama Ekonomi Digital

JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut perempuan Indonesia sebagai kekuatan utama di balik tumbuhnya ekonomi digital nasional.
Ia menegaskan, peran perempuan kini semakin strategis dalam menggerakkan ekonomi rakyat berbasis teknologi, terutama melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Meutya saat membuka Festival Perempuan Berdaya Berkarya di Jakarta Pusat, Selasa (21/10).
“Dulu perempuan harus jaga warung secara fisik, sekarang mereka bisa tetap menjalankan usaha sambil mengurus rumah tangga berkat teknologi. Ini salah satu berkah dari era digital,” ujar Meutya.
Menurutnya, perkembangan teknologi telah membuka ruang baru bagi perempuan untuk tetap produktif tanpa harus meninggalkan tanggung jawab domestik.
Transformasi ini, kata Meutya, menjadi simbol kemajuan sosial sekaligus kekuatan ekonomi baru yang muncul dari akar masyarakat.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 64,5 persen dari 65,5 juta UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, dengan jumlah perempuan wirausaha mencapai sekitar 37 juta orang.
Dari jumlah tersebut, kontribusi perempuan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 9,1 persen, dan sekitar 5 persen di antaranya sudah menembus pasar ekspor.
“Angka ini bukan sekadar statistik, tetapi kisah nyata perempuan tangguh yang menjaga keluarga sambil menggerakkan ekonomi negara. Mereka adalah pahlawan ekonomi kita,” ujar Meutya.
Namun di balik peluang besar tersebut, Meutya juga mengingatkan adanya ancaman yang datang dari ruang digital.
Ia mengungkapkan bahwa banyak perempuan masih menjadi korban kejahatan daring, terutama penipuan online.
“Kami banyak sekali menerima laporan mengenai banyaknya perempuan yang menjadi korban penipuan online,” jelasnya.
Untuk itu, Meutya menekankan pentingnya literasi digital agar perempuan dapat memanfaatkan teknologi dengan aman dan produktif.
“Teknologi membawa manfaat, tapi juga risiko. Karena itu, edukasi digital menjadi kunci agar perempuan tidak menjadi korban kejahatan daring,” tegasnya.
Melalui kegiatan seperti Festival Perempuan Berdaya Berkarya, Kementerian Komunikasi dan Digital berharap muncul lebih banyak kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas dalam memperkuat kapasitas perempuan di sektor digital.