Menko Airlangga Bertemu Bos Temasek, Bahas Apa?

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Chairman of Singtel sekaligus anggota dewan Temasek, Lee Theng Kiat, di Jakarta pada Jumat (18/7/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk menjajaki potensi kerja sama investasi antara Indonesia dan perusahaan pengelola aset milik Pemerintah Singapura tersebut.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengungkapkan bahwa belum ada kesepakatan konkret yang tercapai dalam pertemuan tersebut. Namun, pemerintah berharap Temasek dapat meningkatkan investasinya di Indonesia.
“Diharapkan demikian (ada kerja sama baru dengan Temasek), menyikapi kondisi global saat ini, kita buka peluang investasi seluas-luasnya,” ujarnya, Senin (21/7/2025).
Mengutip unggahan Instagram Menko Airlangga, pemerintah sedang menjajaki kerja sama antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan Temasek.
“Kami berdiskusi mengenai potensi kerja sama dan kolaborasi antara Danantara dan Temasek untuk bisa memperkuat ekonomi kita,” ujar Airlangga melalui unggahan Instagram, dikutip Senin.
Dalam keterangan resmi, Airlangga menegaskan bahwa Temasek memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian Indonesia melalui investasi di berbagai sektor, termasuk perusahaan rintisan (startup) melalui skema capital injection.
“Temasek memiliki peranan penting bagi bisnis di Indonesia khususnya melalui skema capital injection di beberapa perusahaan start up tanah air. Pemerintah siap memfasilitasi langkah peningkatan investasi Temasek di dalam negeri,” kata Airlangga.
Airlangga juga menyoroti pentingnya kerja sama di sektor energi hijau dan transisi energi. Menurutnya, Temasek melalui Sembcorp Urban telah berkomitmen untuk mengembangkan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.
Di sisi lain, Lee Theng Kiat menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Indonesia terhadap bisnis Temasek.
“Indonesia masih menjadi mitra penting dalam pengembangan portofolio investasi Temasek di kawasan Asia Tenggara. Ke depannya, Temasek akan terus mengembangkan investasi yang sudah ada di Indonesia serta membuka peluang kerja sama lainnya,” ujar Lee.
Sebagai informasi, Temasek adalah perusahaan pengelola aset milik Pemerintah Singapura yang berdiri sejak 1974. Portofolionya mencakup berbagai sektor, seperti jasa keuangan, telekomunikasi, media, teknologi, energi, dan kesehatan. Di Indonesia, Temasek berinvestasi melalui anak usaha seperti ST Engineering, Singtel, dan Sembcorp, dengan portofolio yang mencakup perusahaan seperti Siloam International Hospitals, Telkomsel, Matahari Putra Prima, DBS Bank, Olam Internasional, Sembcorp Industries, dan Koppel Corporation.