Nasional

Mahfud MD Akui Sempat Ditawari Kursi Menko Polkam, Tapi….

  • September 24, 2025
  • 2 min read
Mahfud MD Akui Sempat Ditawari Kursi Menko Polkam, Tapi…. Mantan Menko Polhukam Mahfud MD. (Twitter/ @mohmahfudmd)

JAKARTA – Pakar hukum tata negara Mahfud MD mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapat tawaran untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Tawaran tersebut disampaikan melalui perantaraan seorang jenderal senior.

Pada Minggu (7/9/2025) malam, Mahfud menerima telepon dari jenderal senior yang tidak disebutkan namanya, memintanya untuk datang ke Jakarta.

“Malam menjelang pelantikan (menteri), menjelang pengumuman reshuffle, ‘Pak Mahfud di mana?’ ‘Saya di Yogya’. ‘Ke sini (Jakarta)’ katanya oleh sang jenderal,” ujar Mahfud dalam kanal Youtube Mahfud MD Official, Senin (22/9/2025).

Pertemuan langsung antara Mahfud dan jenderal tersebut terjadi pada Selasa (9/9/2025). Dalam pertemuan itu, Mahfud ditawari posisi Menko Polkam.

“Dia bilang begini, ‘Pak Mahfud, ini Menko Polhukam perlu orang yang bisa menjembatani TNI dan Polri. Dan diskusi-diskusi kami kecenderungannya ke Pak Mahfud’,” ungkap Mahfud.

Namun, Mahfud mengaku tidak langsung memberikan jawaban atas tawaran tersebut. Ia menegaskan bahwa keputusannya dipengaruhi oleh komitmen dan etika politik yang dipegangnya.

“Saya kan dulu sudah menyatakan komitmen, standar etik saya, jabatan di pemerintahan ini harus diduduki oleh mereka yang menang, yang berkeringat secara politik. Saya kan tidak,” ujar Mahfud.

Mahfud menambahkan bahwa standar etik tersebut telah ia sampaikan sejak 22 April 2024, setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Standar etik saya sudah diumumkan 22 April (2024) ketika diputus oleh MK, kan banyak yang tanya, ‘Bapak mau masuk ndak?’ Ini standar etik,” sambungnya.

Menurut Mahfud, banyak tokoh yang telah berjuang memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2024. Sementara itu, ia sendiri merupakan lawan politik Prabowo karena menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

“Yang berkeringat untuk Pak Prabowo kan banyak, sedangkan saya berkeringat untuk diri saya sendiri. Saya ndak mungkin apa namanya ‘saya ingin masuk ke situ’ tidak etis,” tegas Mahfud.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Budi Gunawan dari jabatan Menko Polkam pada Senin (8/9/2025). Kemudian, pada Rabu (17/9/2025), Prabowo mengangkat Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam dalam Kabinet Merah Putih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *