Nasional

Kontroversi Utang Whoosh Diikuti Pengakuan Mistis: Putra Menkeu Purbaya Ungkap Adanya Teror Santet

  • October 16, 2025
  • 2 min read
Kontroversi Utang Whoosh Diikuti Pengakuan Mistis: Putra Menkeu Purbaya Ungkap Adanya Teror Santet Yudo Sadewa, putra menkeu. (Foto: Instagram- @8a41121a)

Isu panas seputar kebijakan negara kini merembet ke ranah supranatural. Setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewo menjadi sorotan publik karena menolak rencana pelunasan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCIC) “Whoosh” sebesar Rp 116 triliun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kini muncul kabar tak terduga dari kediaman pribadinya.

Yudo Sadewa, putra dari Menteri Purbaya, mengungkapkan melalui media sosial adanya teror santet yang dialami keluarganya. Meskipun terdapat isu yang beredar luas di TikTok mengenai kiriman darah segar, Yudo membantah rumor tersebut dan menegaskan bahwa informasi itu adalah hoaks.

Yudo menjelaskan bahwa fenomena yang sebenarnya terjadi di rumahnya lebih cocok dengan penjelasan “Poltergeist”, yaitu gejala pergerakan atau hilangnya benda-benda tanpa sebab yang logis. “Kejadian sebenarnya adalah Poltergeist, di mana barang suka hilang dan berpindah sendiri,” terangnya.

Pengakuan Yudo ini muncul tak lama setelah ayahnya, Menkeu Purbaya, menyampaikan sikap tegasnya dalam sebuah Media Gathering di Bogor pada Jumat (10/10/2025). Purbaya menegaskan bahwa tanggung jawab pelunasan utang KCIC harus ditanggung oleh pihak swasta, khususnya perusahaan di bawah naungan PT Danantara, dan tidak boleh dibebankan pada APBN.

Menurut Purbaya, Danantara memiliki keuntungan (dividen) sekitar Rp 80 triliun per tahun, yang dinilai sudah memadai untuk menyelesaikan beban keuangan proyek Whoosh tanpa intervensi anggaran negara. Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pemerintah sedang mencari skema lain untuk menyelesaikan utang KCIC tanpa perlu menggunakan APBN.

Isu teror mistis yang dibongkar oleh Yudo ini pun menimbulkan spekulasi di kalangan warganet mengenai kemungkinan adanya kaitan antara tekanan spiritual yang dialami keluarga Purbaya dengan keputusan kebijakan publik yang ia ambil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *