Internasional

Ketegangan Meningkat di Los Angeles: Pemerintah Federal Kirim 700 Marinir Hadapi Kerusuhan

  • June 10, 2025
  • 3 min read
Ketegangan Meningkat di Los Angeles: Pemerintah Federal Kirim 700 Marinir Hadapi Kerusuhan Presiden AS Donald Trump sebut perang saudara akan terjadi jika penanganan kerusuhan Los Angeles diserahkan kepada Gubernur California Gavin Newsom. (Dok: Robert Gauthier/Los Angeles Times)

LOS ANGELES – Ketegangan antara pemerintah California dan pemerintah federal Amerika Serikat memuncak pada Senin (9/6/2025), menyusul rencana pengerahan 700 Marinir untuk membantu Garda Nasional mengatasi kerusuhan di Los Angeles.

Mengutip USA Today, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menjelaskan bahwa pengiriman Marinir dilakukan “karena meningkatnya ancaman terhadap petugas penegak hukum federal dan gedung-gedung federal. Sekitar 700 personel aktif dikerahkan ke Los Angeles untuk memulihkan ketertiban.”

“Kami memiliki kewajiban untuk membela petugas penegak hukum federal – bahkan jika (Gubernur) Gavin Newsom tidak akan melakukannya,” tegas Hegseth.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan 2.000 tentara ke Los Angeles untuk 60 hari, menurut ajudan jenderal California.

Trump menegaskan pasukan tersebut akan memulihkan ketertiban di tengah bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang memprotes pengejaran agresif terhadap imigran gelap.

Dalam unggahan media sosial, Trump berjanji untuk “membebaskan Los Angeles dari Invasi Migran, dan mengakhiri kerusuhan Migran ini. Ketertiban akan dipulihkan, para imigran gelap akan diusir, dan Los Angeles akan dibebaskan.”

Pentagon mengonfirmasi bahwa 700 Marinir dari Batalion ke-2, Resimen Marinir ke-7, yang bermarkas di Twentynine Palms, sekitar 140 mil dari Los Angeles, akan bergabung dengan 2.100 pasukan Garda Nasional federal. “Melindungi personel federal dan properti federal di wilayah Los Angeles yang lebih luas,” ujar Juru Bicara Komando Utara AS Kolonel Kelly Frushour.

Frushour menambahkan, pasukan Marinir dan Garda Nasional telah dilatih dalam de-eskalasi, pengendalian massa, dan aturan penggunaan kekuatan untuk misi ini, meskipun biasanya mereka bertugas dalam pertempuran jarak dekat.

Namun, langkah ini memicu reaksi keras dari pejabat California. Gubernur Gavin Newsom mengecam keras kebijakan tersebut.

“Marinir AS telah bertugas dengan terhormat di berbagai perang untuk membela demokrasi. Mereka adalah pahlawan. Mereka tidak seharusnya dikerahkan di tanah Amerika untuk menghadapi warga negara mereka sendiri untuk memenuhi fantasi gila seorang Presiden yang diktator,” tegas Newsom.

Jaksa Agung California Rob Bonta juga mengumumkan rencana gugatan terhadap pemerintahan Trump pada Senin malam, menyebut tindakan tersebut tidak perlu, kontraproduktif, dan yang terpenting melanggar hukum.

Bonta menilai perintah Trump menyalahgunakan wewenang federal dan “menginjak-injak” kedaulatan Newsom.

Newsom menyalahkan Trump atas eskalasi kerusuhan setelah tiga hari protes, menyatakan, “Donald Trump menciptakan ketakutan dan teror dengan tidak mematuhi Konstitusi AS dan melampaui kewenangannya. Ini adalah krisis yang dibuat-buat untuk memungkinkannya mengambil alih milisi negara bagian, yang merusak fondasi republik kita.”

Kerusuhan dipicu oleh penggerebekan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) pada 7 Juni di pusat kota Los Angeles, yang berujung pada bentrokan dengan pengunjuk rasa.

Pada Ahad (8/6), beberapa protes berubah menjadi kerusuhan, dengan kendaraan dibakar dan pengunjuk rasa memblokir Jalan Tol 101. Polisi menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Pengerahan pasukan tugas aktif ini menandai eskalasi signifikan dalam upaya pemerintah federal menangani pelanggaran hukum imigrasi, sebuah langkah yang belum pernah terjadi di kota besar AS.

Sementara itu, Newsom mengancam California akan menolak membayar pajak federal sebagai respons terhadap kemungkinan pemotongan dana oleh pemerintahan Trump.

Polisi Los Angeles mendesak warga melaporkan aksi vandalisme, kerusakan, atau penjarahan untuk dokumentasi, menyusul kerusuhan yang terus berlanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *