Kepala Staf Menhan AS Mundur Setelah Rencana Serangan ke Yaman Bocor

Joe Kasper, Kepala Staf Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth, mengundurkan diri dari jabatannya di tengah kontroversi kebocoran informasi sensitif mengenai rencana serangan ke Yaman. Pengunduran diri ini terjadi di tengah perombakan besar-besaran di jajaran atas Departemen Pertahanan AS (Pentagon).
Menurut laporan dari AFP, seorang pejabat senior pertahanan AS yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa Kasper akan tetap melayani Presiden Donald Trump sebagai Pegawai Pemerintah Khusus (Special Government Employee) yang menangani proyek-proyek khusus di Departemen Pertahanan.
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyampaikan terima kasih atas kepemimpinan dan dedikasi Kasper dalam memajukan agenda “America First”.
Pengunduran diri Kasper menambah daftar panjang pejabat tinggi yang meninggalkan Pentagon dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, tiga penasihat senior Pentagon dicopot dari jabatannya pekan lalu di tengah penyelidikan atas kebocoran informasi yang melibatkan perselisihan dengan Kasper.
Kontroversi ini bermula dari laporan bahwa Menteri Pertahanan Hegseth membocorkan rencana serangan militer ke Yaman melalui aplikasi pesan terenkripsi Signal. Informasi tersebut dibagikan dalam grup chat yang mencakup anggota keluarga dan penasihat pribadi Hegseth.
Penggunaan aplikasi Signal untuk membagikan informasi sensitif ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan dan protokol komunikasi dalam lingkup pemerintahan. Beberapa pihak mempertanyakan apakah tindakan tersebut melanggar aturan kerahasiaan dan keamanan nasional.
Insiden ini memicu penyelidikan internal di Departemen Pertahanan dan mendapat sorotan tajam dari media serta anggota parlemen. Beberapa pihak menyerukan agar Hegseth bertanggung jawab atas kebocoran informasi tersebut.
Meskipun menghadapi tekanan, Hegseth membantah bahwa informasi yang dibagikannya bersifat rahasia dan menyatakan bahwa tuduhan terhadapnya bermotif politik. Namun, penyelidikan resmi masih berlangsung untuk menentukan sejauh mana pelanggaran yang terjadi.
Pengunduran diri Kasper dan kontroversi yang menyertainya menambah ketegangan di lingkungan Pentagon, yang sebelumnya sudah menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap institusi pertahanan negara.
Situasi ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap protokol keamanan dan komunikasi dalam pemerintahan, serta perlunya akuntabilitas dari para pejabat tinggi dalam menjaga integritas dan kepercayaan publik.