KedaiKOPI: Beda Fokus Program Paslon Pilkada Jakarta, Bukti Kebutuhan Warga Jakarta Sangat Beragam
Jakarta – Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menyoroti, setidaknya ada dua fokus yang menjadi basis utama dalam program para paslon di Pilkada Jakarta, yaitu pembangunan dan kesejahteraan.
Ibnu mengatakan, fokus pembangunan lebih digaungkan oleh paslon Ridwan Kamil-Suswono lewat visi “Jakarta Kota Global yang Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan”. Sementara itu, fokus kesejahteraan ditekankan oleh Pramono Anung-Rano Karno lewat visi “Jakarta Menyala”.
“Kedua pasangan ini menawarkan solusi yang saling melengkapi untuk tantangan Jakarta sebagai kota metropolitan terbesar di Indonesia,” kata Ibnu kepada wartawan.
Menurut Ibnu, lewat pembangunan yang berbasis inovasi, RK-Suswono ingin menunjukkan bahwa Jakarta tetap bisa bersaing di kancah global meski ibu kota sudah dipindahkan ke Nusantara.
“Data menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang lebih baik, seperti perbaikan transportasi publik dan tata kota, menjadi isu utama bagi pemilih di Jakarta, dan pasangan ini menekankan hal tersebut sebagai pilar utama program mereka,” kata Ibnu.
Sementara itu, menurut Ibnu, Pramono-Rano menawarkan pendekatan yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut, Pramono-Rano tak hanya fokus pada pembangunan fisik saja, tapi juga soal penyetaraan dan peningkatan kualitas hidup.
“Program ini mungkin lebih resonan dengan pemilih di Jakarta yang masih merasakan ketimpangan ekonomi, maka dari itu keduanya sepertinya berfokus pada pengentasan kemiskinan dan ketidaksetaraan,” kata Ibnu.
Ibnu mengatakan, secara politik pasangan RK-Suswono memiliki keunggulan dalam menarik dukungan dari kalangan masyarakat yang tertarik pada inovasi dan pembangunan berkelanjutan. RK yang berpengalaman sebagai Gubernur Jawa Barat juga memiliki koneksi-koneksi di tingkat internasional.
Namun, Ibnu juga tak memungkiri bahwa pasangan Pramono-Rano juga memiliki kekuatan politik yang besar lewat basis massa PDI Perjuangan yang solid di Jakarta. Ditambah lagi, Pramono Anung pernah berkarir sebagai Seskab sehingga mereka juga dianggap punya kredibilitas menghadirkan solusi nyata bagi masalah di Jakarta.
“Kedua pasangan calon memiliki kekuatan dan fokus yang berbeda, yang keduanya mencerminkan kebutuhan masyarakat Jakarta yang sangat beragam,” kata Ibnu.
“Bagaimana mereka berhasil memadukan visi mereka dengan kebutuhan konkret pemilih akan menentukan hasil akhir pilkada ini,” pungkasnya.