Politik

Kapolri Cium Tangan Megawati di Acara Ulang Tahun Istri Hoegeng

  • June 24, 2025
  • 3 min read
Kapolri Cium Tangan Megawati di Acara Ulang Tahun Istri Hoegeng Kapolri Jenderal Listyo Sigit bertemu Megawati Soekarnoputri di kediaman Eyang Meri Hoegeng (Foto: dok Istimewa)

DEPOK – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tertangkap kamera mencium tangan Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-100 Meriyati Hoegeng, istri mantan Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso, di kediamannya di Depok, Jawa Barat, pada Senin (23/6/2025).

Dikutip dari YouTube Tribunnews, Listyo Sigit dan Megawati sama-sama hadir di rumah Meriyati untuk menghadiri ulang tahun ke-100 Meriyati.

Momen tersebut terjadi saat Megawati baru tiba di lokasi, sementara Listyo Sigit sudah lebih dulu berada di sana. Ketika Megawati turun dari mobil, Listyo langsung menghampiri Ketua Umum PDI-P itu dengan gestur hormat dan mencium tangannya.

Megawati, yang mengenakan busana terusan berwarna biru, mengangguk menanggapi gestur tersebut dan mengulurkan tangannya kepada Listyo.

Setelah itu, Megawati melanjutkan bersalaman dengan tamu lain yang hadir, sementara Listyo bersalaman dengan Ketua DPR Puan Maharani, yang turut mendampingi Megawati.

Puan sempat berbincang singkat dengan Kapolri, sedangkan Megawati berjalan masuk ke dalam kediaman Meriyati untuk mengikuti acara.

Megawati sempat cari Kapolri

Pertemuan ini menjadi sorotan karena sebelumnya Megawati kerap menyampaikan kritik tajam kepada Listyo Sigit. Pada 14 Agustus 2024, Megawati menyatakan keinginannya bertemu dengan Kapolri untuk meminta klarifikasi terkait dugaan intimidasi terhadap rakyat Indonesia, khususnya pendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.

“Tulis gede-gede, Ibu Megawati Soekarnoputri minta ketemu dengan yang namanya Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri). Entar gua diundang apa enggak, enggak tahu he he he. Entar tahu-tahu perwakilan, lihat aja deh,” kata Megawati di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, saat itu.

“Saya hanya mau ngomong kok, bapak udah insaf dong, masa sih itu wargaku, warga Indonesia juga lho,” ujar dia melanjutkan.

Megawati mengaku mendapat laporan bahwa banyak pihak yang mengintimidasi pemilih pasangan yang diusung PDI-P.

“Lho iya lah masa diintimidasi hanya karena ditanya ada perintah dari atas, atasnya mana? (Katanya) Yang pasti Buk ada perintah dari atas, mmmm mmmm, gile apa enggak? Lah gile dong. Loh kok enggak mau bilang dari si ini, si ono, enggak, (bilangnya) perintahnya dari atas. Aku bilang sudah, ini bagaimana nih rakyatku nih Rakyat Indonesia,” ujar Megawati.

Pada 26 Agustus 2024, Megawati kembali menyindir Listyo Sigit yang tak kunjung memenuhi permintaannya untuk bertemu.

Ia mengaku hanya ingin mempertanyakan status dirinya dan kader PDI-P sebagai warga negara Indonesia yang berhak mengikuti kontestasi politik.

“Kali Kapolrinya juga rada-rada gemeter kali. Loh iya ngapain sih, orang nerima saya aja. Saya enggak makan orang kok,” kata Megawati.

“Kan saya hanya mau, saya ingin tahu argumentasinya beliau bahwa kok, yang saya bilang saya warga negara sah, rakyat saya tentu juga sah, partai saya juga sah, KPU memberikan keputusan kita boleh ngikut pemilu, ya terang dong saya boleh nanya kenapa kok gua aja yang digubrek-gubrek, gitu loh,” ujarnya lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *