Jika Diperintah Presiden Prabowo, Kabinet Siap Gunakan Maung Pindad
Jakarta – Para anggota Kabinet Merah Putih siap menggunakan kendaraan dinas Maung produksi PT Pindad jika mendapat perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Ya kalau kita (kami) diperintah, kita laksanakan. Itu saja,” ujar Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Sudaryono menyebut bahwa Presiden Prabowo kemungkinan besar tidak akan meminta pendapat dari para anggota kabinet mengenai penggunaan mobil dinas tersebut. Menurutnya, jika Prabowo menginginkan pejabatnya menggunakan kendaraan buatan dalam negeri, Presiden akan memberi arahan langsung.
“Masa iya (Presiden tanya menteri) ‘kamu mau apa enggak?’. Kalau diperintah pakai, kita pakai, dan saya jujur saja kalaupun harus beli, saya beli itu mobil Pindad,” tambahnya.
Sudaryono juga mengaku belum menerima informasi pasti terkait rencana penggunaan Maung sebagai kendaraan dinas.
“Jangan nanti dipelintir-pelintir. Saya enggak tahu. Tapi kalau saya ini ditanya, nih mobilnya ada di toko, saya beli ke toko mobil itu. Kita ini nasionalis, kita bangga juga, kan pengin juga punya mobil bareng, ‘samaan’ Pak Presiden,” katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan bahwa Presiden Prabowo berencana menyediakan kendaraan Maung dari PT Pindad bagi para menteri dan pejabat eselon 1 di pemerintahan saat ini.
Hal ini disampaikan oleh Anggito dalam acara puncak Dies Natalis Ke-15 dan Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Sleman, D.I Yogyakarta, Senin.
“Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu,” ungkap Anggito.
Menurut Anggito, Presiden Prabowo menginginkan penghapusan penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas di tingkat eselon 1 dan menteri.
“Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon 1 sama menteri, luar biasa,” ujar Anggito.
Anggito menjelaskan bahwa Maung dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Direktur PT Pindad, dengan sekitar 70 persen komponennya berasal dari dalam negeri.